Sunday, August 31, 2014

From Lombok, Gili Trawangan to Bali With Love (Part 1)

Fokus perjalanan kali ini sebenernya pengen ke Lombok dan Gili Trawangan, karena udah sering denger dari temen sekantor yang pernah ke sana kalo Lombok itu view-nya lebih W.O.W dari Bali, tapi berhubung kebetulan dapet waktu yang lumayan agak lama untuk liburan, maka diputuskan kenapa nggak sekalian nyebrang ke Bali? Kebetulan saya dan suami memang belum pernah kesana bareng.

Mulailah tuh berburu tiket dan minta tolong seorang temen yang kebetulan tinggal di Bali untuk bantu cari akomodasi dan transportasi. Melalui teman saya ini pula kami dapat kenalan rental mobil di Lombok. Yupp.. Kami memang memutuskan untuk rental mobil di Lombok, karena kami baru pertama kali kesana, jadi kami pikir agak riskan kalau sewa motor. Berhubung kami juga rencana nggak pake tour guide di sana, akan lebih mudah lihat peta di mobil daripada sambil naik motor kan? Hehehe. Sedangkan di Bali kami rencana sewa motor saja, supaya lebih praktis dan menghindari macetnya Bali. Untuk sewa motor di Bali itu kena Rp 50.000/hari sedangkan sewa mobil di Lombok kalau saya nggak salah ingat sekitar Rp 300.000/hari (dapetnya waktu itu mobil Kijang, lepas kunci).

Akomodasi di Bali sudah dapet, transportasi di Lombok & Bali sudah beres.. Sekarang tinggal cari info objek wisata di Lombok dan sekitarnya deh. Satu persatu saya catat rapih di Checklist Notes HP saya, termasuk cara menuju ke objek wisata tersebut.
Oya, waktu itu kami memang sengaja tidak booking hotel di Lombok, agar hari pertama kami lebih bebas jalan-jalannya, toh koper dsb. bisa ditaruh di mobil.

Seperti biasa kalau travelling, mobil kami selalu dititipkan di airport. Pertimbangannya, biasanya kami selalu ambil tiket pulang yang malam hari sehingga lebih mudah jika sudah ada alat transportasi yang menunggu kami di bandara ketimbang harus tawar menawar taksi atau naik DAMRI dan ganti taksi lagi di terminal. 

Bersihnya Pantai Kuta di Lombok Selatan

Sesampainya di Lombok, kami langsung bertemu dengan Bli Made dari rental mobil yang menyarankan kami agar kami ke Pantai Kuta. Katanya Pantai Kuta di Lombok lebih bersih dan indah dari Pantai Kuta di Bali, karena pengunjungnya masih relatif lebih sedikit. Maka setelah tukar menukar kunci, kami segera berjalan menuju Pantai Kuta setelah sebelumnya makan siang terlebih dulu di restoran dekat Airport.

Matahari siang itu benar-benar terik. Dengan berbekal Google Map kami berjalan menyusuri jalanan Lombok yang berkelok-kelok. Seru karena Lombok itu kontur jalanannya berbukit-bukit, namun dekat dengan pantai. Sesekali kami berhenti di sisi jalan yang menjorok ke luar hanya untuk menikmati pemandangan pantai di bawah tebing.


Sunrise di Tanjung Aan




Ada yang menarik di Pantai Segar di daerah Kuta, Lombok yang kami kunjungi. Kebetulan saat kami  berkunjung kesana sedang ada festival adat Bau Nyale yang diselenggarakan rutin setiap tahun pada Bulan Februari atau Maret. Ribuan penduduk Lombok dan wisatawan memenuhi pantai untuk mencari cacing yang konon katanya merupakan titisan Putri Mandalika yang bunuh diri di laut dikarenakan perang antar kerajaan yang memperebutkan dirinya sebagai permaisuri.  
Pantai yang tadinya sepi kini dipenuhi ribuan orang yang menonton pawai dan kemudian dilanjutkan dengan aktivitas pencarian Cacing Palolo yang hanya muncul 1 kali dalam setahun itu. 
Ramainya susasana "penangkapan cacing" titisan Putri Mandalika



Kamipun turut berpartisipasi mencari cacing warna warni yang panjangnya bisa mencapai 1 meter dan warna warni itu bersama dengan yang lainnya. 


Dengan berbekal jaring kecil yang kami temukan (bekas punya orang. Hihihi) dan aplikasi senter di HP, kami berburu cacing dan sempat menangkap beberapa udang, kepiting dan teripang.
Yang lainnya sibuk cari cacing, Seto semangat nangkep udang

Festival itu berlangsung semalam suntuk. Seiring dengan terbitnya matahari pagi, maka pulanglah orang-orang ke rumah masing-masing dengan senyum merekah di wajah mereka meskipun lelah tapi puas karena sudah membawa berbotol-botol cacing Mandalika yang nantinya akan mereka olah menjadi makanan/minuman obat karena kabarnya cacing itu berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit termasuk penyakit kulit. Dan memang benar, segera setelah matahari menampakkan dirinya di arah timur, cacing-cacing itu seolah hilang tak berbekas keberadaannya.


Sunset di Tebing Malimbu, lihat betapa kecilnya orang-orang di bawah sana




Setelah itu kami ke Malimbu, tebing tepi pantai dimana kami harus berjalan setengah mendaki tebing untuk dapat melihat 3 Gili dan Gunung Agung Bali. Di sana kami juga sempet beli rokok yang kemasannya segitiga dari Gudang Garam, yang setelah sampai di Jakarta kami buka ternyata isinya rokok yang dibungkus kulit jagung dan setelah dicoba sama anak-anak di bengkel katanya bikin "keliyengan". Hahaha.
Klobot yang bikin "keliyengan"

Oya, untuk akomodasi dan konsumsi di Lombok, jatuhnya memang lebih mahal di dibandingkan di Bali.Jadi jika berniat untuk hopping dari satu tempat ke tempat lain dan nggak prepare penginapan seperti kami, siap-siap merogoh kocek dalam ya.

Suami saya sendiri yang emang hobby makan sempet nyobain Ayam Taliwang di restoran dekat Airport, tapi saya sih nggak.. Secara saya juga nggak suka pedes :p
Tapi ada 1 tempat yang menjual pizza di sekitar daerah Kuta yang rasanya enak sekali. Cara pembuatan pizza nya dibakar di tungku. Nama tempatnya Dwiki's Cuisine. 


Margherita Pizza @Dwiki's Cuisine
Di Lombok kami juga sempat melewati Desa Sade, yaitu desa adat yang unik dengan rumahnya yang bergaya arsitektur Sasak. Tapi kami nggak sempat mampir kesana, karena kami harus melanjutkan perjalanan kami Pelabuhan Bangsal untuk melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan.

Sunday, August 17, 2014

..it must be True Love.

In some particular circumstances, hearing "True Love"  by Pink somehow "poked" me *sigh*

So I quote the lyrics:

"Sometimes I hate every single stupid word you say
Sometimes I wanna slap you in your whole face
There's no one quite like you
You push all my buttons down
I know life would suck without you

At the same time, I wanna hug you
I wanna wrap my hands around your neck
You (was) an asshole but I love you
And you make me so mad I ask myself
Why I'm still here, or where could I go
You're the only love I've ever known
But I hate you, I really hate you,
So much, I think it must be.... True love,
No one else can break my heart like you.."

You know it's true love when.. Your hatred is always defeated by your affection towards him.
You know it's true love when.. You couldn't do anything to hurt him, even if you could.
When you have to buried all your sadness and frustration deep down, so it will not give him a burden. 
..even if it makes your heart, literally hurt.

It never been an easy situation for me. 
But yet.. I choose to be in it. I choose to be with you.
Therefore I need you to  hold my hands, like you always do along the way.
I need you to keep remind me why we're here, what we've been thru for I maybe not that smart and keeps forgetting enormous effort that you've done just to get here.
We surely can't erase what's already been said or done, but together we can string a whole new story with a whole new way & perspective.
Even if there will be a time when I become wondering how we ever came to be... But I know for sure, without you I'm incomplete