Saturday, January 17, 2015

TTC: Percobaan Pertama Gagal, Program Hamil Jalan Terus!

Udah sempet GR kalau hamil, eh... kemarin 16 Januari 2015, akhirnya si haid yang biasanya nongol seenak udelnya malah nongol hampir tepat waktu. Cuma telat sehari. Huh. Rasanya sebel-sedih-sedikit bersyukur (Iya.. Kalau kata orang Jawa, setiap peristiwa mau bagaimanapun sialnya, masiiih juga ada 'untung'nya :p). Bersyukurnya ya karena akhirnya bulan ini siklus saya yang biasanya telat bisa sampai berminggu-minggu bisa 'cuma' telat sehari. Mudah-mudahan sih ini menandakan siklus saya sudah normal, supaya bisa gampang dihitung masa suburnya :)

Oke lah saya coba ceritain mundur ke belakang sedikit sesaat setelah suntik pemecah sel telur yang pertama kali tanggal 30 Desember 2014 yang lalu.

Seperti kata dokter, sehari setelah suntik pemecah sel telur artinya saya masuk ke masa ovulasi. Saya dianjurkan berhubungan sehari sebelum masa ovulasi, pada hari ovulasi atau sehari setelah disuntik dan rutin selang sehari untuk menjaga kualitas sperma suami agar tidak terlalu sering dikeluarkan (kok ngerasa agak saru yaa bacanya. Hahaha.. Yo wiss lah.. Ini kan nggak bermaksud cerita jorok ya, tapi untuk sharing informasi. Hehehe)
Singkat kata ya... Kita 'usaha' lah.. 
Sampai di akhir minggu pertama Bulan Januari kok perut kiri saya suka cenat-cenut, trus nanti pindah ke sisi perut kanan yang seperti ditarik-tarik, tulang ekor juga suka sakit. Dalam hati saya mbatin, apa mungkin ini lagi proses pembuahan ya? Saya baca kalau proses pembuahan itu kan bakal embrio sedang membelah dari 2 sel menjadi 4 kemudian 8 sel dst-nya. Saya bayangkan di dalam perut saya si bakal embrio lagi mencari tempat yang nyaman untuk menempel untuk kemudian dia berkembang nantinya sampai jadi jabang bayi. 
Keyakinan kalau saya hamil didukung dengan suhu tubuh saya makin meningkat dari hari ke hari. Sengaja saya ukur suhu tubuh saya setiap malam, suhunya naik kurang lebih 0.1 derajat celcius setiap hari. Ini berlangsung kurang lebih 4 hari. Menurut yang saya baca (baru hari ini) sih, kalau memang hamil harusnya suhu tubuh akan naik terus sampai Test Pack menunjukan tanda (+). 
Mungkin ada benarnya ya.. Karena suhu tubuh saya yang naik hanya bertahan beberapa hari saja, kemudian menurun sampai akhirnya datanglah si haid. Yang artinya pembuahannya berarti tidak berhasil dengan baik, atau entah apa yang terjadi di dalam sana. Wallahualam.

Saya sih sudah sempet ngerasa ada yang nggak beres saat suhu tubuh saya mulai turun, karena berangsur-angsur rasa sakit dan 'keras' di perut juga menghilang. Karena curiga, pada tanggal 15 Januari 2015 saya memutuskan untuk Test Pack. Benar saja, hasilnya (-). Tepat keesokan harinya haid datang seolah membenarkan hasil test pack saya kemarin.

Sedih? Pasti. Kehilangan semangat untuk usaha? Nggak. Hari Senin minggu depan saya akan kembali ke dokter untuk melanjutkan program kami. Sampai sejauh ini memang betul usaha kami belum membuahkan hasil, namun saya melihat begitu banyak kemajuan yang saya alami.
Saya ingat awal-awal ke dokter, di layar USG menunjukan sel telur saya yang super kecil-kecil dan banyak, yang artinya saya didiagnosa PCOS. Sempat dikasih multivitamin (yang harganya cukup mahal) untuk saya dan suami yang bikin saya mabok berat setiap hari dan sedikit bikin pekerjaan terganggu karena mood swing yang parah. Akhirnya saya putuskan untuk berhenti konsumsi vitamin tersebut (tanpa bilang ke dokter, takut diomelin. Hahaha) dan menggantinya dengan vitamin yang mengandung salmon oil dan rutin minum asam folat dari ibu saya saja. Hasilnya sel telur saya ada 1 yang besar di bagian kiri, tapi ukurannya terhenti di 12 mm sehingga dokter memutuskan untuk memberi saya obat penyubur saat saya haid sehingga akhirnya bulan lalu sel telur saya bisa mencapai 19 mm. Eh... Saat sudah mencapai ukuran normal, masih ada aja yang bikin saya deg-degan karena katanya dinding rahim saya tipis. 
Hufff.. Perkataan dokter itu membuat saya berpikir, jangan-jangan kemarin itu pembuahan sudah hampir berhasil namun karena kondisi dinding rahim saya yang tipis, bakal embrio tidak bisa menempel dengan sempurna. Dengan pertimbangan tersebut, saya coba menghubungi senior saya waktu kuliah dulu, Mbak Ayu.
Sewaktu saya menulis tentang PCOS pertama kali, senior saya ini sempat menghubungi saya dan bercerita bahwa ia pun juga mengalami hal yang sama dengan saya, dan saat ini  alhamdulillah sedang mengandung 7 bulan, karena rutin konsumsi Vitex, Royal Jelly, dan Salmon Oil dari Mbak Merryani Djaja. Waktu itu memang akhirnya saya nggak kontak Mbak Merry lebih lanjut dengan pertimbangan memang suami saya lebih prefer kita usaha lewat dokter aja terlebih dulu jangan digabung-gabung dengan obat lain, takutnya nanti perut saya malah bingung. Begitu katanya. Maka saya nurut aja.

Sampai kemarin, akhirnya saya memutuskan untuk mencari lagi kontak Mbak Merry. Pikir saya, nggak apa-apa lah di combine. Toh ini obat herbal juga. Lagipula saya juga udah nggak konsumsi vitamin dari dokter lagi, jadi bisa dibilang ini adalah pengganti vitamin dari dokter. 
Akhirnya setelah banyak nanya sama Mbak Merry yang welcome banget nanggepin pertanyaan-pertanyaan saya, saya dianjurkan untuk konsumsi Royal Jelly dan Salmon Oil plus cream NPC. Saya nggak disarankan untuk minum Vitex seperti senior saya, karena katanya siklus saya sudah teratur (untuk bulan ini). Saya sih setuju aja, karena saya pikir toh nantinya saya akan dapat obat penyubur dari dokter yang akan mengatur siklus haid saya, jadi saya anggap itu pengganti Vitex.

Oya, sedikit informasi, Vitex itu fungsinya memang untuk menyeimbangkan hormon kita. Menurunkan Prolaktin, membuat siklus haid jadi teratur dan merangsang ovulasi.
Sedangkan Royal Jelly fungsinya untuk membesarkan sel telur. Salmon oil  berfungsi untuk melancarkan peredaran darah ke rahim, dan cream NPC merupakan krim progesteron berbentuk lotion berasal dari bahan herbal yang salah satunya menebalkan dinding rahim sehingga telur yang dibuahi nantinya bisa menempel kuat di dinding rahim.

Bagi yang ingin pesan Vitex/Royal Jelly/Salmon oil/Cream NPC bisa kontak langsung dan konsul dengan Mbak Merry ya di WA dengan nomor 0877 8150 2062. Mbak Merry ini dulu katanya juga didiagnosa PCOS juga, namun dengan konsumsi rutin obat-obatan herbal di atas, akhirnya berhasil dikaruniai anak.
Usaha apapun selama itu baik, dan tidak mengganggu aktivitas saya sih akan saya jalani sebisa saya deh.. Siapa tahu dengan 'ke-keras kepala-an' saya ini, Allah SWT akhirnya mengabulkan doa saya dalam waktu dekat. Amin! :)





Friday, January 16, 2015

Wonderful Malang - End of Year Trip 2014

Alhamdulillah di penghujung tahun 2014 saya dan suami masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan End Of Year Trip.

Wonderful malang 2014 - End of Year Trip

Sebenarnya ini perjalanan yang perencanaannya paling minim diantara semua perjalanan yang pernah kami lakukan. Seperti yang sudah bisa ditebak, sesuatu yang nggak pakai perencanaan kemungkinan missed di sana-sininya lebih besar. Hehehe. Tapi nggak apa-apa sih, namanya juga pengalaman. Orang nggak akan belajar kalau nggak pernah buat kesalahan, kan? ;)

Ide jalan-jalan ke Malang ini awalnya cuma wacana saja. Awalnya saya lebih tertarik untuk 'tek-tok' Singapore - Jakarta, pengen ngerasain gimana rasanya nginep di Bandara Changi trus jalan-jalan 2 hari 1 malam di Singapore. Hihihi.. Tapi karena kebetulan akhir tahun ini baik saya dan suami lagi agak hectic sama urusan masing-masing (baca: kerjaan -red), jadinya nggak sempet cari-cari tiket atau bikin itinerary deh. 
One thing lead to another, jadilah kita mutusin untuk sedikit liburan di tengah hiruk pikuk kancah kehidupan kita belakangan ini (Hayah!). Destinasinya sengaja cari yang dalam negeri, mengingat saya juga nggak dapet cuti yang memungkinkan bisa bablas lama, kemudian harga tiket menjelang Natal dan Tahun Baru 2015 yang mwahal. Huhuhu. Tadinya ada 3 pilihan destinasi: Garut (Kampung Sampireun), Lampung, atau Malang.
Karena last minute banget, akhirnya pilihan pertama dan kedua dieliminir. Yang paling memungkinkan ya pergi ke Malang. Selain denger-denger di daerah Batu, Malang sekarang ada banyak Theme Park dan museum yang seru dan bagus-bagus banget. Sudah gitu, di sana juga kebetulan ada rumah saudara jadi bisa sekalian berkunjung. 
Cari tiket kereta udah ludes semua, dari yang harga 600 ribu (kok agak sayang yah?) sampai ke KA Ekonomi yang tiketnya 49 ribu juga sold out!
Akhirnya kami cari tiket bus deh.. Dan dapet! Horee...!!

Hari Rabu, 24 Desember 2014 jam setengah tujuh malam kita sudah standby di terminal Kampung Rambutan. Sempat menunggu sekitar 2 jam karena hujan dan kondisi jalan yang macet, akhirnya bus baru keluar dari terminal jam 9 malam. Baru sekali nih kita kena arus mudik Natal, yang menyebabkan perjalanan yang seharusnya 18-20 jam menjadi 24 jam lebih! Luar biasa deh pokoknya. Kayaknya lain kali perjalanan naik bus nggak akan saya masukin dalam list lagi deh. Selain molornya perjalanan, entah saya dan suami yang kulitnya terlalu sensitif atau gimana, alhasil kami pulang-pulang bawa oleh-oleh tambahan, yaitu bentol-bentol di sekujur tubuh terutama bagian yang bersinggungan dengan bangku bus. Huhuhu. 

Anw, karena keterlambatan sampai tadi akhirnya jatah kami jalan-jalan berkurang sehari deh. Kami baru bisa mulai efektif jalan-jalan itu di tanggal 26 Desember 2014-nya. Pagi hari kami setelah kami dapat tiket pulang ke Jakarta, kami segera bergegas ke Batu.

Thanks to GPS, kita bisa lewat jalan-jalan yang super tikus dan nyampe di Batu cuma kurang lebih 30 menit saja, padahal di jalan utama macetnya lumayan panjang. di Jatim Park II kita beli tiket terusan untuk 2 hari dengan harga Rp 175.000,-. Dengan tiket ini kita bisa bebas mengelilingi area Jatim Park I, Eco Green Park, Batu Secret Zoo, Museum Satwa, dan tiket masuk ke Batu Night Spectacular (BNS).

FYI. Area dari tempat yang saya sebutkan di atas itu super luas dan banyak sekali yang bisa dilihat, jadi menurut saya 2 hari kayaknya nggak cukup deh untuk menjelajah area tersebut di sela-sela keinginan kami untuk sekalian wisata kuliner. Pada tanggal 28 Desember 2014 saat kami pulang ke Jakarta, kami belum sempat mengunjungi Jatim Park I dan Eco Green Park. Belum lagi obyek wisata lainnya dari kawasan Agrowisata di Batu, pantai-pantai di Malang, pemandian, candi, air terjun, dll. Nggak apa-apa lah, Insyaallah next time kami main-main lagi sama keluarga besar.

Ini list tempat yang sempat kami datangi di Malang:
1. Museum Satwa
Museum ini masuk ke dalam area Jatim Park II. Awalnya ketika masuk nggak nyangka kalau tempatnya cukup luas. Ada berbagai macam replika fosil, fosil asli, replika hewan dari berbagai macam negara. Banyak fakta dan informasi menarik terkait satwa dari berbagai penjuru dunia.


Banyak informasi menarik mengenai satwa di sini. Anak kecil yang sudah bisa membaca dan tertarik dengan dunia satwa pasti senang diajak kemari


Fosil Paus
Berasa di Jurassic Park



2. Batu Secret Zoo
Keren! 1 kata yang menggambarkan Batu Secret Zoo. Jenis satwanya terbilang cukup lengkap, baik yang dari kawasan nusantara maupun dari Benua Amerika, Afrika, dll. Bahkan ada beberapa satwa albino yang belum pernah saya lihat di kebun binatang lainnya, seperti Kangguru, Merak dan Singa Albino. Saking luasnya tempat ini, pihak BSZ juga menyewakan semacam kendaraan motor kecil yang bisa memudahkan kita menjelajah dengan hanya membayar Rp 100.000/3jam.
Banyak satwa unik yang bisa dilihat seperti Monyet Baboon yang satu ini


3. Batu Night Spectacular
Tempat ini mulai ramai dari jam 17.00 sampai dengan 23.00 WIB. Ada banyak atraksi dan permainan yang cukup lengkap dari rumah hantu, caroussel, go kart sampai sepeda gila yang bikin perut mules ngeliatnya. Rasanya nggak cukup 2 jam untuk bisa coba satu persatu wahananya. Biaya masuk per biayanya pun terbilang cukup murah antara 12 ribuan dan biaya tiket masuk ke BNS 30 ribu saja. Tapi kalau kita beli tiket terusan untuk 2 hari, kita bisa langsung masuk ke dalam BNS tanpa harus bayar tiket masuknya.



4. Museum Angkut
Ini sih jadi tempat favoritnya suami saya. Koleksi mobilnya melimpah ruah. Nggak cuma mobil kuno aja, tapi juga ada koleksi sepeda, motor, dan di sana kita seperti dibawa keliling dunia karena setting tempatnya berbeda-beda, bahkan ada yang menyerupai istana buckhingham lengkap dengan bangunan megah dan lampu-lampu kristal yang menggantung di berbagai penjuru. Pokoknya masuk ke Museum Angkut ini bikin saya nggak habis-habisnya berdecak kagum dan nggak lupa mengabadikan momen setiap waktu.


Ramenya Museum Angkut pas libur natal

Warna merah emang nggak ada matinya. Apalagi kalo warna merahnya itu di Mobil Ford Mustang *drooling*


5. Museum Topeng
Museum ini terletak di satu kawasan yang sama dengan Museum Angkut. Di sana ada berbagai macam koleksi prasasti dan koleksi yang berhubungan dengan sejarah dari seluruh penjuru nusantara. Menarik banget tempatnya, koleksinya juga surprisingly cukup lengkap. Rasanya nggak cukup sejam deh muter di Museum Topeng ini.


Benda bersejarah yang unik bisa ditemukan di museum topeng seperti Pisat Sunat ini contohnya

Dadu raksasa yang digunakan untuk judi zaman dulu


6. Alun-alun Kota Batu
Selama di Malang, kami terbilang cukup sering ke sini karena banyak sekali kuliner yang bisa dicoba. Dari mulai antri susu segar di kios susu ganesha, makan sayap ayam pedas di warung Kampung Setan, nyobain ketan susu yang di temboknya penuh dengan foto-foto artis yang datang ke kedai tersebut. Jika merasa kedinginan kita juga bisa mencari wedang angsle untuk menghangatkan badan. Sambil menikmati makanan dan minuman kita juga akan dihibur seniman jalanan yang menari-menari dengan kostum reog dan cambuknya yang bikin saya terkaget-kaget. 
 
Alun-alun yang ramai setiap malam karena banyak jajanan dan atraksi permainan yang bisa dinikmati setiap anggota keluarga


7. Wisata kuliner Malang - Batu
Sempatkan sarapan Nasi Bhuk di Jalan Kawi, Malang. Kurang lebih penampilannya seperti nasi campur dengan lauk yang bisa kita pilih sendiri. Sayur pelengkapnya bisa sayur nangka atau rebung. Lauknya bisa pakai hati ayam, babat, sate daging, dll.
Wajib untuk datang ke Toko Oen. Toko yang memang sudah ada dari sejak zaman Hindia Belanda itu menyajikan menu es krim, roti, dan makanan yang ke-belanda-belandaan. Di sana kami sempat pesan steik, roti daging, horn vla dan es krim tutti frutti yang enak banget rasanya.
Menu wajib lainnya adalah mencoba rujak cingur, lontong kupang yang kuahnya segar, minum jamu beras kencur untuk menghangatkan badan, nyemil churros di Batu Secret Zoo, mie ayam di alun-alun kota batu yang pakai acar, wedhangan angsle di malam hari, sate ceker dan sayap ayam yang puedess-puedess enak, ketan susu berbagai macam rasa, dan masih banyak lagi jajanan yang tersebar dengan harga yang relatif murah, hanya kisaran 10-15 ribu saja per porsi, kecuali di toko oen yang harga makanannya sedikit lebih mahal.



Saya dan Seto sukses pulang dengan hati senang, dan berat badan yang naik beberapa kilo. Mudah-mudahan kami diberi kesempatan untuk kembali ke Malang karena masih banyak tempat yang belum kami kunjungi.
See you around, Malang. Thanks for your hospitality :)

Happy New Year 2015, folks!