Wednesday, March 6, 2019

Tidak Cerai Karena Anak: Apakah Ini Keputusan Yang Tepat?

Dear, apapun masalah yang terjadi di antara suami dan istri, sebaiknya memang tidak melibatkan dan melukai perasaan anak. Maka dari itu cukup banyak pasangan suami istri yang memutuskan untuk tidak cerai karena anak.
Keharmonisan perkawinan memang suatu yang harus diusahakan dan dipertahankan. Usaha ini datang dari dua belah pihak. Apabila kamu dan pasangan sudah berusaha sekuat tenaga mempertahankan namun perkawinan tak lagi harmonis, apakah bijak bila terus bertahan demi anak?

Depresi orang tua yang memutuskan tidak cerai karena anak dapat dirasakan dan menular kepada anak

Bertahan dalam perkawinan yang tidak bahagia biasanya bertujuan agar si anak bahagia memiliki orang tua yang lengkap. Namun semakin besar anak, pasti dapat merasakan bahwa orang tuanya tidak bahagia.
Pola asuh dari orang tua yang tidak bahagia dapat mengakibatkan beberapa masalah emosi dan rendahnya rasa percaya diri pada anak. Hal ini tentu akan mempengaruhi pandangan tentang perkawinan dan kesehatan mental si anak kelak.
[caption id="attachment_5438" align="aligncenter" width="1351"]menjalin hubungan dengan mantan pacar, jangan bersahabat dengan mantan pacar, move on dari mantan (Photo by Mattheus Ferrero on Unsplash)[/caption]

Lebih baik mana: Bebas tapi penuh perjuangan atau terperangkap dalam perkawinan semu? 

Pada awalnya, sebuah perpisahan pasti akan melukai setidaknya satu orang. Namun jika perpisahan sudah dipikirkan matang-matang baik buruknya, untuk jangka panjang bisa mengurangi jumlah orang yang terluka.
Awal yang baru mungkin penuh perjuangan, namun dengan memilih untuk pergi dari zona nyaman dapat membuka peluang hidup yang lebih baik dibanding diam di tempat yang sudah jelas tidak memberikan kebahagiaan.

Pura-pura bahagia bisa bikin kesehatan mentalmu terganggu

Kamu bisa saja pura-pura bahagia di depan anak. Tapi sampai kapan? Pasti ada saat dimana kamu tidak kuat dan memperlihatkan rasa tidak bahagia-mu.
Berpura-pura semua baik-baik saja membutuhkan energi yang amat besar dan dapat mempengaruhi kesehatan mentalmu. Jika dibiarkan berlarut-larut kamu bisa mengalami stres berat. Kesehatan mental dan fisikmu dapat terganggu. Tentu kamu tidak mau itu terjadi kan, Dear?
Beban ini dapat berkurang dengan menceritakan permasalahanmu ini kepada orang lain. Bisa kepada teman dekat ataupun kepada psikolog.
[caption id="attachment_5269" align="aligncenter" width="750"]couple sitting down, memberi hadiah untuk suami, kado valentine's day untuk suami, hadiah hari kasih sayang untuk suami (Photo by freestocks.org on Unsplash)[/caption]Bagi sebagian besar orang, menceritakan permasalahan rumah tangga kepada orang lain memang tidak mudah. Apalagi kepada orang yang kita belum kenal seperti psikolog.
Namun dengan aplikasi Riliv, kita dapat lakukan konseling ke psikolog berlisensi tanpa harus melakukan tatap muka. Ini memudahkan bagi orang yang masih bingung untuk mengungkapkan permasalahan rumah tangganya. Dengan Riliv, kerahasiaan setiap ceritapun terjamin. Jadi jangan ragu lagi untuk menceritakan masalahmu ya, Dear!
Referensi:
  1. https://id.theasianparent.com/menolak-bercerai-demi-anak
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Karir Tidak Berkembang? Ini cara memperbaikinya!

Merasa sudah kerja keras bertahun-tahun, datang tepat waktu, pulang lembur, namun karir tidak berkembang? Jangan terburu-buru untuk ajukan surat pengunduran diri, Dear.
Untuk itu, memperbaiki kinerjamu mesti dilakukan agar peluang mendapatkan promosi terbuka kembali. Yuk simak beberapa cara di bawah ini!

Karir tidak berkembang, bisa jadi ada yang salah dari cara kerja kita menurut atasan

Karir yang tidak berkembang bisa jadi menurut penilaian atasan, ada yang belum maksimal dari segi kualitas kerja. Sebelum merasa kesal dengan atasan yang mungkin cuek dengan hasil kerja kita, baiknya kamu mulai instropeksi.
Renungkan seberapa sering kita memenuhi tenggat waktu dari atasan. Jika sebelumnya kamu sering tidak menepati tenggat waktu, sekaranglah waktunya mengubah cara kerja agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
Kamu sering merasa miskomunikasi dengan arahan yang diberikan atasan? Cobalah untuk membuat catatan saat diberi arahan dan konfirmasi kembali kepada atasan sebelum memulai pekerjaan. Ingat, malu bertanya sesat di jalan lho, Dear!

Minta masukan atasan atas performa kerjamu untuk memperbaiki jenjang karir

Saat atasan sedang luang, coba minta waktunya untuk diskusi mengenai kinerjamu. Apa yang sudah cukup baik dan apa yang perlu ditingkatkan.
Di momen ini, kamu juga bisa menjual ide-mu kepada atasan. Sehingga atasan sadar keseriusanmu dalam bekerja dan bisa menggali potensi terpendam yang selama ini belum sempat kamu tunjukkan.

Ingin karir berkembang?  Jadikanlah dirimu berbeda dibanding yang lain

Kamu nggak harus jadi yang paling sempurna di mata atasan, tapi kamu bisa menjadi yang terbaik dalam menyelesaikan tugas. Kamu juga bisa jadi yang paling teliti dan tekun, atau yang paling bisa diandalkan saat rekan-rekanmu tidak demikian.
Ambil salah satu potensi yang kamu miliki dan konsisten dalam menunjukkan kualitas tersebut kepada atasanmu. Jangan lupa untuk terus mengevaluasi diri apakah kualitas kerja tersebut yang atasan mau?

Coba fokus pada satu pekerjaan dibandingkan Multitasking

Bisa jadi kinerjamu tidak begitu mendapat perhatian dari atasan karena kamu mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, sehingga kualitasnya pun tidak maksimal.
Coba ubah gaya kerjamu dengan menentukan prioritas pekerjaan dan fokus pada satu pekerjaan sebelum memulai yang lain. Hasilnya bisa lebih maksimal dan bisa terhindar dari revisi yang berulangkali.
[caption id="attachment_4401" align="aligncenter" width="750"] (Photo by Rachael Gorjestani on Unsplash)[/caption]Dear, jangan sampai permasalahan karir tidak berkembang di kantor membuatmu stres berat. Jika stres sudah melanda, agar nggak makin menghambar produktivitasmu, segera konsultasikan masalahmu ke ahlinya ya. Kamu dapat terhubung dengan psikolog berlisensi melalui media chat lewat aplikasi Riliv.
Dengan menceritakan masalahmu, beban di pikiran akan lebih ringan dan kamu juga akan lebih terarah dalam menentukan langkah dan memperbaiki karirmu di kantor. Selamat mencoba, Dear!
Referensi:
  1. http://www.moneysmart.id/punya-karir-tidak-berkembang-jangan-buru-buru-resign-refleksi-diri-dengan-cara-ini/?amp
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Wajib Tahu! Cara mengatasi Broken Home Pada Anak

Dear, perceraian pasti menorehkan luka emosional, terutama untuk anak. Saat memutuskan berpisah, salah satu yang perlu dibahas dengan pasangan adalah kesepakatan mengenai pengasuhan anak. Berikut beberapa tips cara mengatasi broken home pada anak agar mereka dapat terhindar dari stres dan tetap semangat menjalani hidup.

Ajak anak belajar menerima kenyataan atas perpisahan orangtuanya

Terbuka kepada anak atas kondisi pernikahan adalah langkah awal. Mungkin bagi anak, tidak mudah untuk menerima hal tersebut. Sampaikan kepada anak bahwa kamu dan pasangan sudah berusaha semaksimal mungkin dan ini adalah jalan yang terbaik untuk keluargamu.
Meskipun ada kondisi yang tidak sama dengan saat kalian masih bersama, namun pastikan bahwa kamu dan pasangan akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap memberikan kasih sayang yang kepada anak.

Dampingi anak dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari

Cara mengatasi broken home pada anak selanjutnya adalah pastikan untuk tetap mendampingi anak dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari. Biarkan mereka melakukan aktivitas yang merupakan kegemaran mereka.
Ini dapat mengalihkan pikiran mereka dari kesedihan atas perpisahan orangtuanya. Kamu bahkan bisa mengajak mereka untuk bersama-sama melakukan aktivitas, seperti misalnya meditasi antara ibu dan anak. Kamu bisa mengakses fitur meditasi yang ada di aplikasi Riliv.
Aktivitas positif ini selain dapat membuat hati mereka menjadi lebih tenang, juga dapat membuat mereka percaya bahwa mereka tidak kurang perhatian orangtua.
[caption id="attachment_5774" align="aligncenter" width="500"] source: unsplash.com[/caption]

Tetap bersyukur merupakan cara mengatasi broken home yang ampuh

Perkuat ajaran agama sehingga anak dapat terhindar dari pengaruh negatif. Agama juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dalam kondisi apapun.
Beri contoh pada anak bahwa meskipun keluarga kalian tidak sempurna, namun mereka masih memiliki orang tua yang sehat dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka, baik kebutuhan fisik maupun emosional.

Ajarkan anak untuk tetap optimis dan positif pada hidup

Perceraian dapat menimbulkan trauma pada anak. Kemungkinan anak akan memiliki pandangan negatif dalam menjalani suatu hubungan atau perpisahan.
Ajarkan pada anak bahwa jalan hidup masing-masing orang berbeda. Diskusikan dengan mereka pelajaran yang bisa diambil dari perpisahan ayah dan ibunya, agar kelak dapat terhindar dari hal yang sama. Selalu luangkan waktumu untuk menjadi tempat mereka berbagi cerita.
[caption id="attachment_5775" align="aligncenter" width="500"] source: unsplash[/caption]Setelah perceraian pasti akan ada kondisi yang berubah. Pastikan anak diberi pengertian atas adanya beberapa penyesuaian dalam hidup mereka ya,  Dear.
Referensi:
  1. https://www.idntimes.com/life/inspiration/noer-suhasbi/broken-home-ini-5-cara-agar-kamu-kuat-menghadapinya-c1c2
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Melewati Masa Sulit Pernikahan: Kisah Wanita Korban KDRT

Setiap pasangan pasti pernah melewati masa sulit pernikahan. Entah karena adanya masalah komunikasi,  kesetiaan, bahkan kekerasan dalam rumah tangga. Ketika mengalami masa sulit, banyak dari kita yang akhirnya terjebak dalam keputusasaan atau mencoba lari dari masalah.
Yuk, simak kisah inspiratif Kartika dalam melewati masa sulit pernikahan dengan suaminya yang mengalami depresi berat dan ketergantungan alkohol, hingga mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya:

Awal perkenalan dengan suamiku. Seolah kami memang sudah ditakdirkan untuk bersama

[caption id="attachment_5269" align="aligncenter" width="750"]couple sitting down, memberi hadiah untuk suami, kado valentine's day untuk suami, hadiah hari kasih sayang untuk suami (Photo by freestocks.org on Unsplash)[/caption]Namaku Kartika. Ini kisahku dan suami mengenai bagaimana kami berusaha melewati masa sulit pernikahan. Aku dan suami pertama kali berkenalan melalui situs kencan online.
Saat itu aku masih kerja di sebuah perusahaan non profit yang fokus di bidang konservasi alam. Mungkin sudah berjodoh, ternyata suamiku merupakan salah satu penyumbang rutin di perusahaan tempatku kerja.
Memiliki minat yang sama, obrolan kami terasa lebih menyenangkan. Awalnya aku nggak berani berharap apa-apa pada hubungan kami, karena jarak yang memisahkan. Ya, aku tinggal di Jakarta. Sementara ia tinggal di Florida, Amerika Serikat.
Namun terlepas dari jarak, kami berdua nggak bisa memungkiri bahwa 'chemistry' di antara kami amat kuat. Empat bulan setelah komunikasi secara intens, kami memutuskan untuk bertemu.
Namun hal itu belum dapat terlaksana karena suami masih terganjal dengan isu tunjangan anak dari perkawinan sebelumnya, yang menyebabkan suami belum bisa keluar dari Amerika hingga tunjangan tersebut selesai dibayar.
Setelah 9 bulan kami berkenalan, kuputuskan untuk mengunjunginya. Maret 2013 saya terbang ke Amerika dan bertemu suami untuk pertama kalinya.
Meski awalnya sempat kuatir ia tidak datang menjemputku, nyatanya ia datang dengan bunga di tangan dan menyambutku dengan senyuman yang paling hangat. Seminggu setelahnya, ia melamarku di taman dengan sangat romantis.
Dua minggu setelahnya, kami menikah. Kami memang mabuk kepayang waktu itu. Semua rasanya seperti mimpi indah yang menjadi kenyataan.

Kami sangat bahagia. Bagiku, ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan


Buatku, kehidupan pernikahan kami sudah mendekati sempurna. Kami punya dua anak yang manis. Satu anak perempuan suami dari pernikahan sebelumnya dan anak laki-laki di usia kedua tahun pernikahan kami.
Meskipun tumbuh dari keluarga broken home, suamiku merupakan sosok suami dan ayah yang nyaris tanpa cela. Ia merupakan suami yang manis, pekerja keras dan amat mencintai anak-anak kami. Pernikahan kami tidak pernah mengalami konflik yang berat.
Namun, ternyata latar belakang suami yang broken home membuatnya menjadi kecanduan alkohol sejak remaja. Ayahnya juga seorang pecandu alkohol dan seringkali kasar, meninggal saat ia berusia 6 tahun.
Ibunya harus berjuang menghidupi keempat anaknya seorang diri, termasuk adiknya yang lumpuh karena sakit selama 16 tahun. Tumbuh di keluarga yang tidak sempurna, membuat alkohol dan depresi menjadi sahabat dekat baginya.
Dari awal menikah, ia sudah menunjukkan niatnya untuk memperbaiki kebiasaan buruknya. Ini berjalan cukup baik. Ia selalu berkata bahwa akulah alasan ia ingin berhenti dari kecanduannya.
Memang masih ada beberapa masa ia nggak berhasil mengontrol kebiasaan minumnya. Kalau sudah begini, biasanya aku dan anak-anak berusaha menjaga jarak.

Awal dari mimpi buruk. Kecanduan suamiku akan alkohol menjadi-jadi 

[caption id="attachment_4824" align="aligncenter" width="1880"] (Photo by pixabay on Pexels)[/caption]Musim panas tahun 2015, ibu mertuaku meninggal. Suamiku sangat merasa kehilangan dan depresi berat. Ia kembali pada kebiasaan lamanya. Mabuk parah, meracau dan merusak barang.
Musim panas di tahun 2017, suamiku mendorongku hingga terjatuh dan mengguncang tubuh anakku dengan keras saat sedang mabuk. Meskipun sempat melibatkan polisi, namun kami sepakat untuk memperbaiki pernikahan kami.
Untuk mengatasi kecanduannya,  ia mengikuti support group dan datang ke psikiater. Suamiku dianalisa mengalami gangguan kecemasan dan depresi akut. Ia juga datang ke psikolog untuk dibantu mengatasi trauma buruk masa lalunya.
Kehidupan kami kembali membaik. Suamiku nggak pernah mabuk lagi. Namun rupanya kebahagiaan kami nggak bertahan lama. Musim panas 2018, suamiku kembali merasa depresi saat kutinggal pulang ke Indonesia bersama anakku selama enam minggu. Ia merasa kesepian dan mulai minum alkohol lagi.
Saat aku kembali ke Amerika, aku mendapati kecanduan suamiku menjadi lebih parah dari sebelumnya. Bulan September 2018, suamiku overdosis dan mabuk karena minum 2 lusin bir bersamaan dengan konsumsi 12 butir obat gangguan kecemasan miliknya.
Pikirannya langsung kacau. Di bawah pengaruh alkohol dan obat ia mengancam membunuhku, mencekik, mendorong tubuhku, merusak perabotan yang kami miliki,  menghancurkan telepon genggamku, bahkan memukul anak-anak.

Ia menusukku dengan pisau dapur. Bukan hanya luka fisik yang kudapat. Mentalku lebih terluka

Malam itu, ia bukanlah laki-laki yang kunikahi. Itu bukan dia. Itu iblis. Dalam keadaan marah dan takut, aku berlari sekuat tenaga ke luar rumah, berteriak minta tolong ke tetangga kami.
Melihat itu, suamiku makin panik. Ia mengambil pisau dapur dan menusuk punggung, leher dan tanganku berkali-kali. Darah dimana-mana. Mungkin aku sudah mati kalau saja nggak ada yang menolong.
Aku mengalami banyak luka fisik. Namun mentalku lebih terguncang. Begitu pula dengan anak-anak. Kutinggalkan karir dan kehidupanku di Indonesia untuk bersamanya,  namun ini yang kudapatkan? Baik aku dan anak-anak tidak ada yang pantas mendapatkan ini.

Setelah insiden tersebut, suamiku dipenjara. Dengan bantuan pemerintah setempat, aku dan anak laki-lakiku pindah ke kota lain, sementara anak perempuan suamiku dikembalikan ke ibunya. Aku berhasil mendapatkan pekerjaan, anakku mendapat sekolah gratis dan kami diberi beberapa tunjangan hidup lainnya.
Meskipun nggak mudah bagi kami untuk melewati ini, namun dengan bantuan dan dukungan beberapa sahabat dan orang terdekat, kami berhasil menata hidup kami kembali. Tentu saja tidak ada yang instan dalam prosesnya.
Kubiarkan diriku tenggelam dalam kesedihan selama beberapa waktu. Tak apa. Kunikmati saja prosesnya. Kubiarkan air mata ini membasuh luka hatiku sementara waktu.
Kucoba untuk nggak mengambil keputusan apapun di saat sedang emosional. Aku nggak mau keputusan itu nantinya membuatku menyesal di kemudian hari. Kucoba untuk mengikuti hati kecil, namun tetap berusaha rasional.

Anak dan Tuhan merupakan kekuatanku melewati masa sulit pernikahan kami

[caption id="attachment_3719" align="aligncenter" width="6000"]berdamai dengan trauma Reconcile with your traumatic events. (Photo by Joshua Rawson-Harris on Unsplash)[/caption]Anak dan berserah diri kepada Tuhan adalah kekuatan terbesarku untuk bangkit dari keterpurukan. Saat kita merasa pasrah dan ikhlas, Tuhan akan bekerja dengan cara-Nya.
Segala kemudahan yang kami dapatkan setelah tragedi tersebut merupakan bentuk pertolongan Tuhan atas hidup kami.
Setelah mengalami beberapa pertimbangan, aku putuskan untuk tidak bercerai dengan suami. Mungkin terdengar bodoh bagi sebagian besar orang. Namun siapa dan bagaimana pasangan dan rumah tangga kita, hanya kita yang tahu.
Bagiku tidak semudah itu untuk meninggalkan sebuah hubungan pernikahan. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, apalagi kalau sudah ada buah hati.
Aku masih melihat banyak celah perbaikan pada pernikahan kami. Suamiku memang telah melakukan kesalahan fatal dalam prosesnya memperbaiki diri, dan kini ia telah menerima ganjarannya.
Semoga tragedi kemarin menjadi titik balik dan pengingat agar ia tak lagi kembali pada kecanduannya. Saat ini kami berpisah untuk saling memperbaiki diri. Aku masih memiliki keyakinan besar terhadap suamiku, ayah dari anak-anakku.
Untuk itulah kuberi kesempatan kedua baginya. Demi keluarga kecil kami.
Sumber:
Wawancara dengan narasumber, Kartika. Nama dan tempat disamarkan atau permintaan narasumber.
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

5 Tanda Kamu Harus Resign dari Kantor: Jangan Galau Lagi!

Dear,  lagi galau mau resign dari kantor? Memang, sih, yang namanya pekerjaan jika nggak dilakukan dengan sepenuh hati, hasilnya juga nggak akan maksimal. Tapi untuk pindah kerja, nggak semudah itu, kan?
Supaya nggak galau lagi, berikut beberapa tanda yang bisa jadi pertimbanganmu untuk resign atau tidak.

Tidak ada hal baru yang bisa dipelajari? Mungkin ini waktunya untuk resign dari kantor

Mengerjakan proyek baru, sudah. Datang ke konferensi, seminar atau pelatihan, sudah. Tapi kamu nggak merasa ilmu bertambah? Mungkin sudah saatnya kamu mencari tantangan baru di tempat lain.
Pekerjaan kita, selain sebagai mata pencaharian juga merupakan ladang untuk mencari ilmu. Dengan tantangan, lingkungan dan tanggung jawab baru dapat meningkatkan keahlian dan karirmu ke level yang berbeda dari sebelumnya.
Jika kamu masih sering menunda pekerjaan, maka ilmu yang kamu dapatkan juga akan tertunda. Tahu nggak, kamu cuma butuh 5 detik untuk menghentikan kebiasaan itu, lho!

Mantapkan hatimu untuk resign dari kantor kalau nggak ada peningkatan karir dan kesejahteraan dalam waktu yang cukup lama

Ada orang yang sudah kerja keras bertahun-tahun namun belum pernah mendapat promosi. Jika kamu termasuk di dalamnya, mungkin sudah saatnya kamu rapihkan CV-mu dengan pindah ke lingkungan baru.
[caption id="attachment_4374" align="aligncenter" width="829"]journal dollar sign, inginin pindah dari pekerjaan, bimbang mengundurkan diri dari pekerjaan, galau resign dari pekerjaan (Photo by rawpixel on Unsplash)[/caption]Siapa tahu di lingkungan baru, bakat dan keahlianmu bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Cobalah cari perusahaan yang sekiranya sesuai dengan minat dan bakat yang kamu miliki,  sehingga nanti di tempat baru produktivitasmu dapat meningkat seiring dengan perkembangan karir yang lebih baik.

Lingkungan kerja yang negatif bisa berdampak buruk pada kinerjamu

Lelah pada politik kantor yang berlebihan? Rekan kerja yang terlalu mencari muka pada atasan? Atau pembagian kerja yang tidak adil dari atasan?
Bisa jadi salah satu dari itu semua yang membuat kamu stres dan mempengaruhi kinerjamu.
Jika kamu sudah berusaha segala cara namun nggak ada yang dapat mengubah lingkungan negatif di kantormu, saatnya kamu mengundurkan diri dan melihat-lihat peluang di tempat lain. Dengan komunikasi dan kerjasama tim yang baik tentu potensimu dapat lebih tergali.
Kamu bisa coba lihat cara ini agar percaya diri bekerja dalam tekanan!

Jangan lupa ya, salah satu alasan kita bekerja adalah untuk mencari jaminan keamanan

Salah satu yang perlu dipastikan dalam bekerja adalah status pekerjaan. Akankah dalam pekerjaan tersebut memberikan keamanan dalam jenjang karir, jaminan finansial dan fasilitas lain?
Kalau nggak ada jaminan dan kamu sudah bertahun-tahun kerja, jangan buang waktumu untuk coba peluang lain. Semakin bertambahnya usia, jaminan keamanan dalam karir dan finansial amatlah penting untuk dipertimbangkan.

Masalah kesehatan bisa jadi alasan untuk resign dari kantor

Kesehatan di sini bukan hanya kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi harus berjalan selaras agar kita tidak mengalami stres berat. Mudah lupa, sering sakit kepala, rambut rontok pertanda kamu sedang mengalami stres.
Yuk, coba lakukan hal-hal ini untuk mengatasi stres saat kerja!
Cari tahu penyebab stres-mu dan dapatkan bantuan dari psikolog profesional berlisensi melalui aplikasi Riliv. Melalui media chat, kamu bisa lakukan konseling saat waktu istirahat  di kantor. Selamat mencoba ya, Dear!
[caption id="attachment_4373" align="aligncenter" width="1050"]galau resign dari kantor, ingin mengundurkan diri tapi ragu, ingin mencari tempat lain dari kantor, ingin pindah kerjaan (Photo by rawpixel on Unsplash)[/caption]Referensi:
  1. https://www.themuse.com/advice/a-stepbystep-guide-to-deciding-if-you-really-should-quit-your-job
  2. https://www.thebalancecareers.com/what-to-do-when-employees-resign-1919335
  3. https://www.forbes.com/sites/kathycaprino/2017/02/14/5-undeniable-signs-its-time-to-leave-your-job/
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Mempertahankan Hubungan Setelah Perselingkuhan Suami, Mungkin Nggak?

Dear, dunia seakan mau runtuh rasanya ketika kamu mengetahui perselingkuhan suami. Dikhianati oleh pasangan hidup tentulah melukai hati dan menghapus rasa percaya terhadap orang yang biasanya kamu cintai.
Namun ternyata banyak juga pasangan yang berhasil bertahan dan memutuskan untuk tetap bersama. Setelah adanya perselingkuhan, keputusan untuk berpisah atau melanjutkan kehidupan bersama sebagai satu keluarga ada di tangan masing-masing pasangan.
Jika pasangan sudah memutuskan untuk melanjutkan perkawinan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat bersama-sama memperbaiki hubungan perkawinan.

Bangun kembali rasa percaya yang hilang akibat perselingkuhan suami

cara mempertahankan suami yang berpaling, cara mempertahankan rumah tangga, perselingkuhan suami, suami selingkuh dari saya
Setelah sepakat untuk tetap bersama, mulailah bangun kembali rasa percaya kepada pasangan. Usaha ini harus dilakukan oleh kedua belah pihak.
Dari pihak suami harus berusaha mendapatkan kepercayaan dengan lebih terbuka dan jujur kepada istri. Begitu pula dengan istri.
Meskipun tak mudah, cobalah untuk tidak selalu mencurigai gerak-gerik suami. Berikanlah apresiasi atas usaha suami yang sudah mencoba untuk lebih terbuka. Ini dapat menguatkan hubungan dan menumbuhkan kembali rasa percaya kepada pasangan.

Ciptakan kembali romantisme dan kenyamanan di tempat tidur

Awalnya mungkin tak mudah bermesraan kembali setelah perselingkuhan suami. Bayangan akan wanita lain yang intim dengan suami selain kamu tentu amat mengganggu. Coba hilangkan pikiran tersebut dengan mengenang kisah cinta bersama suami atau pergi ke tempat yang penuh nostalgia.

Mengekspresikan perasaan setelah perselingkuhan suami baik bagi kesehatan mental

[caption id="attachment_5749" align="aligncenter" width="1280"]manfaat dari bersyukur, sayangi suami walaupun rumah tangga diujung tanduk Diambil dari Pexels[/caption]
Dalam masa pemulihan, ada kalanya kamu perlu mengekspresikan rasa marah atau kesedihan agar beban di hatimu berkurang. Namun jangan sampai berlarut-larut ya, Dear. Ingat kembali pada komitmen dengan pasangan untuk memperbaiki perkawinan.
Usai meluapkan emosi, cobalah untuk kembali fokus pada perkembangan positif yang telah kamu dan pasangan lakukan. Kalian telah melalui salah satu ujian terberat perkawinan dan masih tetap bersama.

Perbanyak aktivitas bersama untuk mempererat hubungan kembali

Rencanakan liburan bersama atau coba sesekali ikut saat suami mengerjakan hobi-nya. Makin banyak waktu dihabiskan bersama dapat memperbaiki kualitas hubungan.
Kamu dan pasangan mungkin bisa lebih mengenal sisi lain yang selama ini tidak diketahui masing-masing.

Lakukan konseling selama masa pemulihan setelah perselingkuhan suami

[caption id="attachment_5482" align="aligncenter" width="1880"]girl sleeping, haruskah memaafkan suami yang selingkuh? bagaimana supaya tetap akur dengan suami walaupun selingkuh (Photo by Ivan Obolensky on Pexels)[/caption]
Luka yang diakibatkan pengkhianatan dapat menyebabkan trauma dan rentan stres. Untuk menyembuhkan rasa trauma dan stres, tak ada salahnya mencari bantuan pada psikolog profesional. Salah satu media untuk dapat terhubung dengan psikolog berlisensi adalah melalui aplikasi Riliv. Kamu bisa melakukan konseling melalui chat dimana saja dan kapan saja.
Kebahagiaan perkawinan setelah adanya perselingkuhan suami dapat tercipta jika kamu sendiri sudah sehat secara mental. Jangan remehkan kekuatan konseling dan bantuan profesional ya, Dear!
Kamu bisa lihat 6 cara efektif ini untuk mempertahankan rumah tangga yang diujung tanduk!
Referensi:
  1. https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/23/080000120/tanda-hubungan-bisa-bertahan-setelah-perselingkuhan
  2. https://www.truthaboutdeception.com/cheating-and-infidelity/stats-about-infidelity/cheating-husband.html
  3. https://www.thegirlfriend.com/article/found-husband-cheating-heres-happened-next/
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Manfaat Pretend Play Pada Anak, Benar Bisa Meningkatkan Kecerdasan?

Siapa yang anak balita-nya lagi senang bermain Pretend Play, meniru tokoh atau profesi? Pasti hampir semua ya! Seiring dengan tumbuh kembangnya, salah satu cara balita untuk belajar adalah melalui bermain peran atau Pretend Play. Seringkali dalam Pretend Play, si kecil melibatkan orang tuanya. Selain dapat mempererat kedekatan orang tua dan anak, ternyata Pretend Play juga dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak, lho. Yuk simak apa saja manfaat Pretend Play pada anak balita!

Source: Unsplash

Pretend Play dapat mengasah kemampuan berpikir anak

Saat berperan menjadi koki, polisi, atau dokter anak bisa sekaligus belajar mengenai karakter dan tugas suatu profesi. Anak akan belajar bahwa seorang dokter tugasnya adalah membantu menyembuhkan pasien, atau saat berperan menjadi petugas pemadam kebakaran ia akan terlatih untuk tanggap saat terjadi bencana. Ini sekaligus dapat melatih kemampuan anak untuk memecahkan suatu masalah.
Saat sedang memainkan peran tertentu, secara tidak langsung dapat melatih logika berpikir mereka. Misal ketika menjadi koki, ia sebenarnya tahu bahwa makanan yang dimasak adalah makanan 'pura-pura'. Saat berperan menjadi polisi, anak akan belajar untuk berhati-hati saat melakukan kegiatan yang melibatkan fisik.

Source: Unsplash

Pretend Play dapat meningkatkan kepercayaan diri anak

Siapa yang tidak senang anaknya tumbuh dengan percaya diri yang baik? Menyelam ke dalam karakter yang disukainya, menarik anak ke dalam imajinasinya. Mereka akan berlaku layaknya seorang superhero, pilot yang cakap, bahkan seorang ibu yang penuh dengan kasih sayang. Membiarkan anak untuk bermain sesuai peran yang ia gemari bisa melatih kepercayaan diri mereka.
Yang bisa kita lakukan untuk membantu melatih kepercayaan diri anak, salah satunya dengan mendukung kegiatan bermain peran mereka. Bisa dengan terlibat di dalamnya atau membantu membuatkan properti bermain mereka.

Source: Unsplash

Manfaat Pretend Play pada anak yang baru belajar bicara

Seringkali anak "bercerita" sendiri saat sedang bermain peran. Aktivitas ini secara tidak langsung dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak. Kosakata yang mereka pelajari bertambah, melatih pelafalan kata dengan benar, serta memungkinkan mereka menciptakan alur cerita melalui imajinasi dan daya pikir mereka.

Melatih kecakapan sosial melalui Pretend Play

Saat bermain peran terutama yang melibatkan orang lain, anak bisa belajar berbagi, bersikap sabar, menunggu giliran/antre, mengemukakan pendapat, bahkan berempati dengan tokoh atau karakter yang mereka perankan.
Kadang memang tidak mudah untuk menerapkan konsep bermain sambil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi dengan rutinitas kita yang padat dan serba cepat. Untuk pengaplikasian ide-ide Pretend Play yang cocok untuk perkembangan anak sesuai usia, selain bisa didapat di internet juga bisa dikonsultasikan dengan psikolog, lho. Dengan konsultasi perkembangan anak kepada ahlinya, tumbuh kembang anak bisa menjadi optimal.
Salah satu aplikasi yang memungkinkan kita untuk terhubung pada psikolog profesional adalah melalui Riliv. Kita bisa chat dengan psikolog terkait perkembangan anak kita kapan saja dan dimana saja.
Referensi:
  1. http://smartmama.com/2015/11/22/5-manfaat-bermain-peran-untuk-balita/
  2. https://blog.sittakarina.com/manfaat-role-play-bagi-anak-anak/
Sri Resy Khrisnawati. Haviing 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.