Wednesday, March 6, 2019

Pentingnya Kesehatan Mental di Awal Lima Tahun Pernikahan

Kulihat kalendar di depanku. Sehari menjelang ulang tahun pernikahanku dan Mezza. Rasanya waktu berlalu dengan cepat. Mungkin bagi orang lain pernikahan kami masih seumur jagung. Namun bagi kami, lima tahun pernikahan ini mengajarkan kami banyak hal.
Kata orang lima tahun pertama dalam pernikahan adalah masa rawan perpisahan. Betapa tidak? Menyatukan dua insan manusia dengan ego dan kepribadian yang berbeda bukanlah hal mudah.
Perbedaan kebiasaan yang terlihat lucu sewaktu pacaran, bisa menjadi pemicu pertengkaran. Belum lagi masalah keuangan, adaptasi dengan mertua, cepat atau tidaknya mendapat keturunan.

Lima tahun pernikahan mengajarkan saya bahwa cinta dalam pernikahan merupakan kata kerja

Dalam cinta dan pernikahan, aku belajar bahwa mendapatkan itu tak semudah mempertahankan. Ketika berniat menikah, rasanya semua mudah dan indah.
Di tahun awal pernikahan kami belajar mengenai keterbukaan finansial serta menyamakan pandangan tentang tujuan hidup.
Proses pembelajaran ini harus dilakukan oleh dua pihak. Selama tujuannya adalah untuk kebaikan keluarga, kami coba mencari jalan tengah meskipun prosesnya tak selalu mudah.
Berdasarkan pengalaman, semakin banyak ketidakcocokan dalam proses menyamakan pandangan dapat menyebabkan pudarnya perasaan cinta pada pasangan.
Kalau sudah begitu, biasanya kami sama-sama berusaha mengembalikan rasa cinta seperti di awal pernikahan.
Kami berdua sadar bahwa rasa cinta adalah sesuatu yang harus terus dijaga, baik itu dalam bentuk kalimat sayang, perhatian kecil namun romantis, maupun aktivitas yang dilakukan berdua, seperti: makan malam, nonton atau liburan.

Source: Google Image

Usaha menjaga kesehatan mental di awal lima tahun pernikahan dimulai dengan: Komitmen

Menurut kami dalam mempertahankan rasa cinta sekaligus kesehatan mental di lima tahun pernikahan, yang pertama kali dibutuhkan adalah komitmen dari dua belah pihak. Komitmen untuk menjalani hidup bersama sampai maut memisahkan.
Komitmen untuk menghormati dan menjaga perasaan pasangan. Komitmen untuk berusaha menyatukan suara meskipun terdapat perbedaan.
Ketika dihadapkan pada suatu masalah, komitmen pada pernikahan ini yang nantinya akan mengembalikan kami pada tujuan awal pernikahan.
Komitmen juga mengingatkan pada tujuan awal kami menikah, untuk mengarungi kehidupan bersama sampai maut memisahkan dalam duka maupun suka.
[caption id="attachment_4848" align="aligncenter" width="600"]Membina Rumah Tangga (Photo by Anthony Tran on Unsplash)[/caption]

Komunikasi memiliki peranan penting untuk menjaga keharmonisan keluarga

Komunikasi adalah salah satu kebutuhan dasar dalam pernikahan. Tanpa komunikasi, mungkin suamiku tak akan tahu bahwa aku baru saja mengalami hari yang buruk dan membutuhkan bahunya sejenak untuk bersandar.
Se-simple itu namun nyatanya komunikasilah yang seringkali menjadi penyebab perceraian.
Komunikasi bukan hanya mengemukakan pendapat, tapi juga membutuhkan keahlian mendengar.
Mengutarakan apa yang ada di pikiran dan hati bagi sebagian orang bukan hal yang mudah. Namun ternyata mendengarkan pasangan jauh lebih sulit lagi.
Terkadang jika sampai pada situasi yang amat pelik dimana kami sama-sama merasa tidak menemukan solusi, berbicara pada orang lain adalah salah satu langkah yang tepat.
Bicara ke orang terdekat seperti sahabat atau saudara bisa membantu, namun kadang juga bisa membawa dampak yang kurang baik bila orang tersebut tidak obyektif saat memberikan saran.
[caption id="attachment_4487" align="aligncenter" width="960"] (Source: Pixabay)[/caption]Alangkah lebih baik jika kita bisa bicara kepada orang yang memiliki keahlian seperti psikolog profesional seperti yang dapat kamu temui di Riliv, aplikasi yang memungkinkanku untuk konseling dengan psikolog berlisensi melalui media chat.
Melalui Riliv, konseling bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Psikolog akan membantu dalam mengurai masalah pernikahan yang kuhadapi dan mencari cara untuk memperbaikinya sehingga kesehatan mentalku senantiasa terjaga. Begitu pula dengan keharmonisan rumah tangga kami. Tertarik untuk mencoba?
Referensi:
  1. http://www.google.com/amp/s/m.fimela.com/amp/3809942/5-alasan-mengapa-5-tahun-pertama-pernikahan-hubungan-bisa-jadi-rawan?espv=1
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Konsultasi Perceraian, Apa Ini Akhir Cerita Pernikahan Kami?

Waktu terbanyak untuk berpikir tentang kehidupan pribadi, biasanya kuhabiskan di mobil dalam perjalanan pulang dari kantor. Malam itu, pikiranku tertuju pada ide konsultasi perceraian. Haruskah pernikahan yang sudah kami bina selama 7 tahun ini berujung pada perpisahan?
Kubiarkan pikiranku melayang sembari ditemani lagu yang mood-nya sendu. Macetnya jalanan seolah mengerti bahwa yang kubutuhkan adalah waktu untuk berpikir. Waktu untuk sendirian dan menelaah keputusan yang akan kuambil.
Gangga dan aku adalah teman semasa kuliah. Kami menikah atas dasar cinta. Setelah hampir 5 tahun berpacaran, kami pikir sudah waktunya untuk meneruskan ke jenjang yang lebih lanjut.
Seperti pasangan muda yang baru merencanakan pernikahan, kami pikir pernikahan adalah akhir bahagia dari cerita kami. Happily ever after.
[caption id="attachment_5091" align="aligncenter" width="751"] source: google image[/caption]Kami baru saja merintis karir di pekerjaan. Baru mulai punya uang sendiri dan ego masih tinggi. Tapi dengan cinta harusnya itu semua bisa terselesaikan, pikir kami waktu itu. Tapi nyatanya ukuran kebahagiaan sebuah pernikahan bukan hanya cinta.
Masalah baju yang berserakan di kasur saja bisa memicu kalimat yang paling tabu dalam pernikahan: "Aku minta cerai!". Namun, cerai-rujuk memang tak semudah putus-sambung. Masing-masing dari kami masih mencoba bertahan dalam ikatan lembaga perkawinan.

Sebelum memilih untuk konsultasi perceraian, Instropeksi dan pikirkan kembali baik dan buruk perceraian bagi anak

Kami dikaruniai satu anak perempuan di tahun ketiga pernikahan kami. Mita adalah salah satu alasan terbesarku untuk bertahan. Ia juga yang menjadi pelipur laraku dikala Gangga pulang larut malam.
Anak seperti menjadi perekat kami setiap kali kami bertengkar dan merasa letih untuk melangkah bersama kembali. Seringkali kubayangkan jika akhirnya kami memutuskan berpisah bagaimana dampaknya ke Mita.
Apakah akan lebih baik jika ia tak perlu lagi melihat pertengkaran kami? Akankah ia lebih bahagia jika tak melihat mamanya menangis atau ayahnya bersungut-sungut hampir setiap hari?
[caption id="attachment_4765" align="aligncenter" width="1880"]dampak broken home terhadap anak, pengaruh broken home pada anak, akibat broken home pada anak (Photo by Kha Ruxury on Pexels)[/caption]Lalu bagaimana jika nanti salah satu dari kami punya pasangan lagi? Apakah orang itu akan menyayangi Mita sebagaimana kami orangtua kandungnya mengasihinya?
Akankah kami masih bisa bertanggung jawab penuh terkait tumbuh kembangnya? Tentunya semua tak akan sama seperti saat orangtuanya masih bersama.

Cobalah konsultasi ke orang terdekat atau ke psikolog

Suatu hari, karena rasanya sudah tak sanggup lagi menanggung beban dalam hati, kuputuskan untuk konsultasi dengan psikolog melalui aplikasi Riliv.
Karena media konsultasinya melalui chat, membuatku lebih mudah untuk melakukan konsultasi tanpa harus meninggalkan kesibukanku di kantor atau meninggalkan Mita di akhir pekan.
Psikolog itu membantu mengurai apa yang kurasakan dan apa yang kuinginkan. Ia memintaku untuk membuatkan daftar pro dan kontra jika terjadi perceraian. Daftar ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagiku dalam membuat keputusan.
[caption id="attachment_4738" align="aligncenter" width="750"] (Photo by Edward Cisneros on Unsplash)[/caption]

Diskusikan kembali dengan pasangan untuk mencari solusi yang terbaik, termasuk persiapan dan antisipasi jika terjadi perceraian

Meskipun tak mudah, untuk kesekian kalinya aku dan Gangga sepakat untuk membicarakan langkah yang terbaik untuk keluarga kami.
Diawali  dengan pesan singkat yang kukirim padanya untuk membicarakan ini di luar rumah berdua saja, kutunjukkan daftar pro dan kontra yang sudah kubuat.
Diskusi kami berlangsung datar dan hampir tanpa emosi. Kami sudah melewati fase bertengkar kecil-bertengkar hebat-tidak perduli satu sama lain-bertengkar lagi. Sepertinya Gangga juga sudah sampai pada tahap pemikiran yang sama denganku.
Kami sepakat bahwa perpisahan adalah jalan yang terbaik untukku, dia dan anak kami. Meskipun kami menganggap bahwa perceraian adalah jalan terakhir dari semua usaha yang sudah kami lakukan selama ini.
[caption id="attachment_4623" align="aligncenter" width="1880"]a couple hugging pillow, penyebab perceraian, masalah rumah tangga, sebab perceraian rumah tangga (Photo by Zun Zun on Pexels)[/caption]Perceraian ini demi menjaga kesehatan mental anak kami yang terlihat sering murung di kelasnya, usai mendengar pertengkaran demi pertengkaran kami. Diskusi diakhiri dengan kesepakatan untuk bersama-sama datang ke konsultasi perceraian. Sepakat untuk berbagi hak asuh dan
Kemudian kami sama-sama minta maaf atas salah kami selama bersama. Aku dengan keegoisanku. Dia dan kekhilafannya mencari pelarian ke teman kantornya. Ia juga berterima kasih atas segala usahaku untuk menerimanya kembali atas perselingkuhannya. Aku berterima kasih atas usahanya memperbaiki kesalahannya.
Mungkin ini adalah akhir dari kisah cinta kami berdua. Namun setelah melalui perjalanan yang penuh liku dan keraguan, semoga ini menjadi pembuka lembar baru bagi kami untuk dapat menata ulang dan menorehkan cerita bahagiaku, Gangga dan buah hati kami,  Mita.
Referensi:
  1. https://id.theasianparent.com/9-nasihat-terapis-pernikahan/
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Menyembuhkan Hati yang Terluka Akibat Dibohongi dengan 4 Cara Berikut

Apakah kamu pernah dibohongi oleh orang yang kamu anggap tidak akan mungkin menyakitimu? Sekecil apa pun kebohongannya tentu akan menorehkan luka di hati.
Bagi yang pernah mengalami hal yang sama, pasti bisa merasakan betapa sakitnya hatiku saat ini. Lalu, bagaimana caranya aku bisa menyembuhkan hati yang terluka?

1. Meratapi kesedihan merupakan awal untuk menyembuhkan hati yang terluka

Saat pertama kali mendapati Diaz masih menggunakan narkoba padahal ia sudah berjanji untuk menjauhinya, hatiku tersentak.
Dunia rasanya runtuh, pikiranku kalut. Bagaimana bisa? Teganya Diaz membohongiku lagi, pikirku.
Ku elus perutku. Kalau saja tak ada jabang bayi yang saat ini ada di dalam perutku, mungkin sudah terlontar kata 'cerai' tanpa pikir panjang.
Kata-kata maaf darinya bagaikan angin lalu buatku karena aku sudah larut dalam tangisanku sendiri. Kecewa tentu saja. Marah, sudah jelas. Teganya dia membohongiku lagi.
Padahal, janjinya yang terakhir adalah peganganku untuk mau berkomitmen melanjutkan pernikahan dan memiliki anak.
Semudah itukah ia mengingkari sesuatu yang ia ucapkan kepada orang yang dicintainya? Apa yang ada dalam pikirannya sewaktu memutuskan untuk mengingkarinya? Terlintaskah dalam pikirannya bahwa ini akan membuatku terluka?
Aku mengusirnya keluar. Rasanya aku sudah tak sanggup lagi melihat wajahnya. Ku tenggelamkan diriku dalam kesedihan. Ku biarkan air mataku keluar sampai tak bersisa. Ku nikmati setiap sengal napas yang membuat sesak dadaku.
Jika rasa sesak ini bisa membuatku mati saat itu juga, biarlah. Mungkin ini sudah jalannya.

2. Berbicara kepada orang lain membantuku mengobati luka di hati

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]man smiling sitting in front teal teacup Berkonsultasi dengan psikolog untuk menyembuhkan hati yang terluka (Photo by rawpixel on Unsplash)[/caption]Setelah puas menangis dan tak tahu lagi harus apa dan bagaimana cara menyembuhkan hati yang terlukan ini, aku seperti tersadarkan kembali lewat sebuah tendangan kecil di perutku.
Anakku, maafkan ibumu. Hari itu aku berjanji pada anakku untuk tak membiarkan seorang pun melukainya dengan kebohongan dan tindakan negatif yang dapat berdampak buruk untuknya.
Ku putuskan untuk membicarakan ini dengan seseorang. Awalnya bukan dengan keluargaku. Bukan apa-apa. Aku hanya tak ingin membebani pikiran ayah dengan permasalahan pribadiku. Hatinya pasti akan jauh lebih tersakiti dariku.
Tidak juga ke sahabatku. Karena aku tahu, rasa sayang mereka yang besar kepadaku malah akan membuat mereka bersikap berat sebelah.
Setelah mempertimbangkan beberapa hal, aku memutuskan untuk memulai sesi konseling ke psikolog melalui aplikasi Riliv yang memungkinkanku untuk konsultasi ke psikolog berlisensi mengenai masalah rumah tanggaku.
Berbicara kepada ahli membantuku untuk menentukan keputusan yang ku ambil. Semua memang bergantung kepadaku. Opsi-opsi kami diskusikan satu persatu, beserta dampaknya bagiku dan anakku kelak.

3. Menyembuhkan hati yang terluka dengan fokus pada diri sendiri

Salah satu dampak positif dari konseling dengan psikolog juga membantu menyembuhkan hati yang terluka.
Aku jadi lebih tenang dan fokus pada kehamilanku. Prioritasku kini adalah kesehatan mentalku yang secara tidak langsung mempengaruhi jabang bayi di perutku.
Aku rutin melakukan olahraga ringan, mengatur makanan yang nutrisinya baik untukku dan anakku, serta rutin melakukan meditasi yang juga tersedia di aplikasi Riliv.
Aku menyadari bahwa jika bukan kita yang peduli akan kesehatan mental kita, lalu siapa lagi?

4. Pada akhirnya, sang waktu yang akan menyembuhkan hati yang terluka

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]man hugging woman near mountain Waktu telah menyembuhkan luka di hatiku (Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash)[/caption]Ku putuskan untuk memberikan Diaz kesempatan lagi. Bagaimana pun dia adalah ayah dari anak yang ku kandung. Tentunya, dengan kesepakatan bersama.
Meskipun awalnya tidak mudah, namun seiring waktu dengan Diaz menunjukkan kesungguhannya memperbaiki diri, kepercayaanku tumbuh kembali.
Secara perlahan, waktu juga membantuku menghapus ingatan tentang kesalahan yang dibuatnya. Aku bisa berdamai dengan diriku sendiri. Kami bersama-sama membuka lembaran baru dalam kehidupan kami. Semoga kali ini, untuk selamanya.
Referensi:
  1. https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3809234/4-cara-kalem-menyembuhkan-hati-yang-luka-karena-putus-cinta
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Hindari 4 Cara Mendidik Anak Remaja Zaman Now Ini!

Remaja merupakan sosok yang sedang dalam masa pencarian identitas. Mereka mulai suka menghabiskan waktu bukan dengan keluarga, sehingga dibutuhkan cara mendidik anak remaja yang tepat sasaran.
Remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak menjadi orang dewasa yang dimulai pada usia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.
Dalam proses menuju dewasa, peranan orang tua amatlah penting. Namun kenyataannya, tidaklah mudah bagi orang tua dalam membimbing, mengawasi sekaligus menjadi 'teman'.
Berikut beberapa kesalahan pada cara mendidik anak remaja zaman now yang salah dan perlu dihindari! Check this out!

1. Orangtua terkadang lupa bahwa mereka juga pernah melewati masa itu

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]two women hugging each other, remaja didikan orang tua, cara mendidik anak menginjak dewasa, cara menghadapi anak keras kepala Orangtua pun pernah muda (Photo by eye for ebony on Unsplash)[/caption]Orangtua cenderung protektif ketika buah hatinya masih dalam masa kanak-kanak. Semua keputusan dibuat oleh orangtua demi kebaikan si anak. Tidak boleh main tanah agar tidak kotor, jangan main hujan supaya tidak sakit.
Namun saat beranjak dewasa, biasanya sang anak ingin diberi kepercayaan dalam memutuskan sesuatu. Seringkali orangtua lupa bahwa semasa remaja, mereka juga tidak suka jika orangtuanya terlalu ikut campur.
Masa remaja adalah masa di mana kita ingin menentukan sendiri ingin mengenakan baju warna apa, makan di mana, atau mengikuti ekstrakurikuler apa.
Nah, sebagai orangtua, biarkan anak belajar dalam mengambil keputusan dan menerima konsekuensi atas jalan yang telah mereka pilih.
Kelak saat dewasa, ia sudah terlatih untuk bertanggung jawab atas pilihan hidupnya.

2. Bukan menggurui, tapi menjadi teman baik adalah cara mendidik anak remaja yang sangat efektif

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]two girls smiling, teman baik remaja, cara menasehati anak remaja, cara berkomunikasi dengan remaja, cara mendidik anak usia remaja Menjadi 'teman' bagi anak (Photo by Artem Maltsev on Unsplash)[/caption]Komunikasi yang baik akan terjalin jika kita memposisikan diri sebagai teman.
Anak remaja butuh untuk didengarkan dan dipahami. Dengan berempati dan berkomunikasi, mereka akan nyaman untuk bercerita pada orangtua saat ada masalah.
Cobalah untuk mencari tahu minat mereka, arahkan pada hal yang positif, baru coba menasehati.
Simak artikel ini untuk mengetahui bagaimana menjadi orang tua sekaligus teman yang baik bagi mereka.

3. Sebagai cerminan dari orangtua, anak tidak harus sama dengan orangtuanya

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]standing girl and woman, pendidikan anak oleh orang tua, cara mengatasi anak yang puber, mendidik remaja perempuan, mendidik remaja laki-laki, Biarkan anak menjalani pilihannya asal tidak melanggar nilai apa pun (Photo by diGital Sennin on Unsplash)[/caption]Sebagai orangtua, kita harus ingat bahwa anak bukanlah duplikat dari diri kita. Mereka adalah pribadi yang berbeda.
Selama tidak melenceng dari nilai-nilai agama dan keluarga, sebaiknya tidak perlu ambil pusing akan pilihan si anak.
Memberi saran atau perspektif orangtua pada sang anak memang boleh asal tetap menghormati pilihannya.
Alih-alih memusingkan hal kecil, sebaiknya kita waspada terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai agama, keluarga dan norma hukum, agar anak terhindar dari pengaruh negatif, contohnya penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, orang tua harus menjaga kesehatan mental buah hatinya, karena kesehatan mental generasi millenial sama pentingnya dengan kesehatan fisik, Dear.

4. Kesalahan pada cara mendidik anak remaja: Mencontohkan hanya dengan kata-kata, bukan dengan perbuatan

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]woman sitting under Christmas tree, cara mendidik anak laki-laki, cara menangani anak perempuan, bagaimana jadi orang tua yang baik, bagaimana jadi teman remaja Apa yang orangtua lakukan, anak cenderung mengikuti (Photo by Les Andersen on Unsplash)[/caption]Salah satu cara kita untuk belajar adalah dengan meniru. Sikap ini terbentuk sejak usia dini sampai kita dewasa.
Begitu pula dengan cara mendidik anak remaja. Jika ingin anak rajin beribadah, maka lakukan secara rutin dan biarkan mereka melihatnya.
Akan lebih mudah mengajak mereka melakukan sesuatu, jika mereka melihat kita melakukannya terlebih dulu.
---
Meski semua orangtua pernah melewati masa remaja, mengatasi anak yang sedang puber adalah hal yang berbeda. Ada masa di mana kita akan mengalami tantangan dalam menghadapi mereka. Jangan sampai putus asa dan terbawa emosi, ya, Dear.
Stan Lee pernah memberikan beberapa hal penting yang bisa remaja coba pelajari. Kamu bisa coba berikan artikel ini kepada mereka!
Selain itu, kamu mungkin bisa menenangkan diri sejenak dengan melakukan meditasi yang ada di aplikasi RilivKarena meditasi membuat pikiranmu mampu berpikir lebih jernih dalam menghadapi mereka. Selamat mencoba!
Referensi:
  1. id.wikipedia.org/wiki/remaja
  2. https://republika.co.id/berita/humaira/samara/13/12/26/mydugu-5-kesalahan-orang-tua-mendidik-anak-abg-2
  3. https://www.womansday.com/relationships/family-friends/g2936/things-teens-should-know-how-to-do/
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

Terungkap! Ini 5 Cara Mendidik Anak Balita Yang Wajib Kamu Ikuti!

Suatu hari saat sedang santai dengan suami, saya bertanya, "Sebenernya gimana, ya, pak, cara mendidik anak balita yang baik?" berharap suami punya jawabannya.
Meski sudah memiliki dua anak, sampai sekarang saya masih terus belajar menemukan formula yang tepat dalam mendidik anak.
Sebagai orang tua, tentunya harapan kita pada anak selalu baik. Saya selalu mendoakan anak saya sehat, agamanya baik, sukses dan bahagia hidupnya kelak.
Setelah anak saya lahir, saya mulai mencoba beberapa metode mendidik anak. Beberapa metode yang saya terapkan, tentunya saya sesuaikan dengan nilai yang dianut keluarga kami.
Sayapun mempelajari kapan saat yang tepat memberikan anak saya gadget.
Menjadi orang tua membuat saya banyak belajar. Cara mendidik yang cocok di suatu keluarga, belum tentu cocok dengan keluarga yang lain.
Di bawah ini saya akan membagi beberapa cara mendidik anak usia dini yang mungkin bisa bermanfaat untukmu dan si kecil, ya, Dear!

1. Membaca buku untuk mengasah kemampuan bahasa dan imajinasinya

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]boy holding book, cara mendidik anak usia dini, cara mendidik anak agar mandiri, cara mendidik anak paud Berikan narasi untuk mengasah imajinasi (Photo by 和 平 on Unsplash)[/caption]Setiap akhir pekan atau sesekali sepulang kantor, saya meluangkan waktu untuk membacakan cerita ke Dega, 3 tahun, dan adiknya yang masih berusia 7 bulan. Kegiatan ini sudah saya mulai sejak Dega masih bayi.
Kami sangat menikmati momen tersebut. Selain menambah kedekatan dengan anak, membaca buku dapat memicu kreativitas mereka.
Dari buku, kita bisa menyisipkan nilai-nilai baik yang ingin kita tanamkan ke anak.
Suatu kali saya mendapati Dega membaca buku yang pernah saya bacakan kepadanya. Dengan lancar, Dega bercerita kepada adiknya. Saya terkejut dengan daya imajinasinya!
Meskipun ia belum bisa membaca, tapi ia berhasil menceritakan sebuah kisah dengan runtut. Tentunya dengan intonasi dan ekspresi yang lucu khas anak-anak.
Betapa hebatnya daya serap anak balita, ya, Dear?

2. Bermain adalah salah satu cara mendidik anak balita agar mau mempelajari sesuatu

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]child playing with two cars, cara mendidik anak yang baik dalam keluarga, cara menghadapi anak super aktif, cara mengatasi anak aktif 2 tahun, tips mengatasi anak balita Bermain bukan sekadar 'main-main' (Photo by Sandy Millar on Unsplash)[/caption]"Bu, ayo main mobil pemadam kebakaran!" ajak Dega kepada saya, "Wiu-wiu-wiu.. Mobil pemadam kebakaran kecil ngebut. Awaaas!" serunya.
Saya tersenyum melihat tingkahnya, "Hati-hati ya, mas. Nanti kalau ngebut bisa nabrak, lho. Eh, itu mobil pemadam kebakarannya warna apa sih?" tanya saya, "Kok cuma yang kecil, mobil pemadam yang besar mana?"
"Tenang bu. 'Kan sudah pake sabuk pengaman." jawabnya lancar, "Mobil pemadam kebakaran ini warnanya merah. Yang besar lagi parkir di garasi."
Dear, jangan anggap bahwa bermain itu tidak ada manfaatnya. Untuk anak balita, bermain juga menjadi sarana belajar.
Seperti contoh di atas, sambil bermain Dega juga belajar mengenal warna, ukuran, dan aturan lalu lintas.

3. Ajarkan kesehatan dan kebersihan pada anak balita sejak dini

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]red toothbrush, cara supaya balita lebih aktif, tips membuat anak usia dini lebih pintar, melatih anak usia dini agar mandiri Kebersihan sebagian dari iman (Photo by Alex on Unsplash)[/caption]"Bu, Mas Dega boleh makan coklat lagi nggak?" tanya Dega sambil pasang muka memelas.
"Boleh. Tapi satu potong aja, ya," kata saya. "Jangan lupa setelah itu gosok gigi, supaya giginya nggak sakit!"
Dearmeskipun tidak mudah untuk menjauhkan anak-anak dari jajanan, tapi usahakan untuk membatasi asupan gula dan junk food, ya.
Kesehatan merupakan investasi yang penting untuk kehidupan anak kita kelak.
Kebersihan diri juga merupakan bagian dari kesehatan. Kebiasaan menggosok gigi, mencuci tangan dan kaki sebelum tidur sebaiknya diterapkan sejak dini, Dear.

4. Batasi gadget, perbanyak aktivitas bersama anak

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]girl playing baseball, tips jadi orang tua yang baik, cara menjadi orang tua, cara supaya anak penurut dan berbakti Ajaklah untuk melakukan aktivitas fisik ketimbang menatap layar ponsel (Photo by Ben Konfrst on Unsplash)[/caption]Saat ini rasanya susah sekali memisahkan anak dari gadget. Tapi, bukan berarti tidak bisa, lho.
Sedari kecil, Dega tidak saya biasakan memegang gadget. Hanya saja kalau sedang ke rumah eyangnya, hal itu tidak bisa dihindari karena eyangnya membolehkan Dega bermain gadget. Ada yang punya pengalaman yang sama?
Seringkali aturan di rumah tidak sama dengan aturan di luar rumah. Komunikasikan ini ke ibu, saudara, atau tetangga jika memang ingin konsisten pada aturan yang diberlakukan di rumah.
Sampaikan bahwa gagdet bisa memberi dampak buruk ke anak, seperti malas beraktivitas dan bisa memberi pengaruh negatif pada perilakunya.
Bila perbedaan aturan ini tidak bisa dihindari, tetap dampingi anak dan berikan batasan waktu pada mereka.

5. Sahabat terdekat anak-anak saya adalah saya

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]boy riding on girl's back, cara mendidik balita, cara mengajari balita, cara mengasah anak usia dini, tips anak menurut pada orang tua Kita adalah teman terdekat anak kita (Photo by Jenn Evelyn-Ann on Unsplash)[/caption]Cara mendidik anak balita yang paling saya utamakan, yaitu selain jadi orang tua, saya juga harus menjadi teman yang baik untuknya.
Meski waktu saya terbatas karena saya ibu bekerja, tapi sebisa mungkin saya meluangkan waktu untuk bisa bercengkerama, berinteraksi dengan Dega.
Saya tanya kabarnya hari itu. Senang atau tidak dan apa yang membuatnya merasa demikian. Terkadang jawabannya belum logis. Tapi tak apa. Saya hanya ingin membiasakan anak saya untuk berbagi cerita.
Harapannya, sampai mereka beranjak dewasa, mereka akan menganggap saya sebagai sahabat dekatnya.
---
Dear, pendidikan anak usia dini sangat penting untuk pembentukan karakter mereka.
Saya pun tahu, pendidikan anak ketika menginjak remaja juga penting.
Bagi saya, mengkonsultasikan cara mendidik anak balita maupun anak remaja yang baik dan benar pada psikolog merupakan salah satu upaya untuk memberikan yang terbaik bagi anak.
Tidak usah bingung karena sekarang ada Riliv. Aplikasi yang menghubungkan kita pada psikolog profesional dan berlisensi melalui media chat, Dear!
Referensi:
  1. https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/cara-mendidik-anak-balita/amp?espv=1
  2. https://www.mother.ly/child/teaching-your-toddler-social-skills-15-steps-to-success

Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

(FEATURED) Sendiri Saja di Hari Kasih Sayang, Mengapa Tidak?

Sendiri saja di Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day bagi sebagian orang yang masih menjomblo memang terasa menyebalkan.
Mendengarkan radio hanya lagu romantis yang diputar, menonton TV hanya ada film yang mengingatkan manisnya si mantan. Pergi ke mal hanya ada promo untuk pasangan, diam di rumah ingin belanja online pun sama saja
Memang suasana menjelang hari kasih sayang kalau tidak piawai dalam menata hati, suka bikin para jomblo terintimidasi.
Di bawah ini, aku, Indy, ingin berbagi cara yang biasa ku terapkan supaya hati tidak terlalu galau saat sendirian merayakan hari kasih sayang. Percayalah, jomblo saat Hari Valentine itu tidak apa-apa!

Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa mencintai diri kita sendiri?

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]smiling woman while closing her eyes photo, jomblo saat valentine, jomblo di hari kasih sayang, rayakan valentine sendirian, sendirian valentine (Photo by Azamat Kinzhitaev on Unsplash)[/caption]Hari itu aku bangun lebih pagi dari biasanya. Sayangnya, masih banyak yang belum tahu kalau bangun lebih pagi justru membuat badan dan pikiran kita lebih segar, sehingga kita bisa lebih semangat dan siap menjalani hari.
Aku mengawali hari dengan meditasi melalui aplikasi Riliv. Dengan lebih fokus pada pengaturan napas, pikiranku menjadi lebih rileks dan damai.
Aku berniat untuk memakai pakaian terbaikku dan berdandan sedikit. Bukan untuk dilihat orang lain, lebih kepada kepuasan diri sendiri. Tips ini sangat berguna bagiku, karena sederet aktivitas sudah menantiku hari itu.
Melakukan 5 tips mindfulness ini juga bisa jadi salah satu cara supaya tidak sedih sendirian di rumah, lho!

Sendiri saja di Hari Kasih Sayang? Coba isi hari dengan kegiatan yang belum pernah kamu lakukan

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]white and brown knitted basket, tips melewatkan valentine sendirian, cara melewatkan valentine sendirian, tidak masalah sendirian saat valentine (Photo by rocknwool on Unsplash)[/caption]Pagi itu, aku sudah mendaftar untuk mengikuti pelatihan kerajinan macrame. Selain mendapat keahlian baru yang berpotensi menghasilkan uang, aku juga banyak bertemu dengan orang baru.
Berada di lingkungan baru dan mengenal orang dari berbagai kalangan seakan membuka wawasanku.
Aku belajar dari cerita sukses single mom yang berjualan pot gantung dari macrame di toko online.
Lalu, ada lagi cerita ibu pensiunan yang mengisi waktu dengan menganyam karena suaminya sudah tiada dan anak-anaknya tinggal di luar kota.
Oya, kamu bisa banget coba meditasi sambil menyeruput teh favoritmu. Sangat manjur untuk relaksasi, lho!

Ungkapkan sayang kepada keluarga dan orang terdekat

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]person holding gift box with pine cone, belom punya pacar di hari kasih sayang, sedih di hari kasih sayang, jomblo ngenes hari valentine (Photo by rawpixel on Unsplash)[/caption]Mendengar cerita ibu yang kutemui saat pelatihan kerajinan macrame, aku jadi teringat mama, papa dan adikku.
Selama ini seringkali Hari Kasih Sayang identik dengan mengekspresikan cinta pada pasangan. Padahal, ungkapan kasih sayang kepada keluarga juga tak kalah penting.
Aku bergegas mengirim pesan singkat ke mama, papa dan adikku. Kukatakan pada mereka bahwa aku amat menyayangi mereka dan berterima kasih atas kehadiran mereka selama ini.
Aku juga berjanji sepulang dari sini akan membelikan hadiah kecil untuk mereka.

Lakukan hal yang membuat diri kita bahagia

[caption id="" align="alignnone" width="1000"]photo of saloon interior view, galau di hari kasih sayang karena sendirian, ga punya pacar di hari valentine, sendirian melewati hari kasih sayang (Photo by Guilherme Petri on Unsplash)[/caption]Usai pelatihan, aku bergegas ke salon langganan untuk melakukan perawatan diri. Mulai manicure-pedicure, pijat lulur, totok wajah dan diakhiri dengan creambath.
Tubuh wangi dan segar, pikiran pun bahagia. Sendiri saja di Hari Kasih Sayang adalah momen untuk mengingat bahwa diri kita pantas diperlakukan spesial.
Dengan membahagiakan diri sendiri demi menjaga kesehatan mental artinya kita sudah menunjukkan rasa sayang kepada diri sendiri.
Pada dasarnya, sebelum berencana untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain, kita harus memastikan diri kita sudah bahagia. Pastikan dirimu bahagia, Dear!
---
Punya pacar ataupun belum, kita juga bisa berbahagia di hari yang spesial ini. Nah, dengan melakukan cara di atas ternyata tidak masalah, 'kan, sendiri saja di Hari Kasih Sayang?
Referensi:
  1. https://womantalk.com/relationship/articles/4-cara-sederhana-rayakan-hari-valentine-dengan-diri-sendiri-AYBO7
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.

5 Tanda Negatif Kamu Stres Karena Tekanan Pekerjaan

Salah satu aktivitas yang menyita banyak waktu kita sehari-hari adalah pekerjaan. Stres karena tekanan pekerjaan dapat muncul akibat persaingan yang ketat, tekanan dan tuntutan yang tinggi.
Stres karena pekerjaan dalam tahap yang ringan (link 6 tingkat stres)  dapat menjadi motivasi dan semangat untuk meraih cita-cita. Namun stres berat (link ciri-ciri stres berat) dapat berpengaruh pada kesehatan fisik dan menurunkan produktivitasmu. Yuk, kenali tanda negatif kamu stres karena pekerjaan!

Source: Unsplash

Mudah sakit merupakan salah satu tanda kamu stres karena tekanan pekerjaan,  lho! 

Badan pegal-pegal padahal kamu tidak banyak melakukan aktivitas fisik dalam pekerjaanmu. Rambut rontok atau berat badan menurun? Perubahan fisik ini bisa jadi tanda kamu stres karena pekerjaan.
Seimbangkan waktu antara bekerja dengan aktivitas di luar kantor seperti berkumpul bersama teman atau keluarga sangat penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Aktivitas fisik seperti olahraga juga baik untuk meredakan stres dan menjaga kesehatan mentalmu, Dear.

Merasa cemas berlebih dan merasa negatif atas hasil pekerjaan

Tuntutan tenggat waktu atau menyesuaikan standar atasan dapat menjadi salah satu pemicu stres. Kadang kita merasa cemas berlebih atas hasil pekerjaan yang kita berikan karena takut atasan akan menilai buruk.
Rasa cemas berlebih ini justru akan membuat kamu merasa tidak nyaman akan hasil pekerjaan dan tidak maksimal dalam menyelesaikan tugas.

Source: Unsplash

Mudah bosan di kantor? Mungkin karena lingkungannya membuatmu stres

Lingkungan di kantor yang tidak mendukung membuatmu ingin cepat-cepat pulang, berangkat kerja tidak semangat dan tidak ingin berlama-lama di tempat duduk saat jam makan siang.
Dalam bekerja, rasa semangat merupakan faktor yang penting. Jika kamu mudah bosan, tentunya ini juga mempengaruhi produktivitas kerja. Cobalah ambil cuti agar pikiran dapat jernih kembali.

Stres dapat memperburuk hubungan kerja dengan rekan atau atasan

Stres mempengaruhi kondisi emosionalmu. Tuntutan dari atasan atau rekan kerja yang tidak kooperatif saat kamu dalam kondisi stres dapat diterima dengan negatif oleh pikiranmu.
Dalam kondisi emosi, coba tenangkan dirimu dengan melakukan meditasi yang bisa kamu akses di aplikasi Riliv. Setelah pikiranmu tenang, kamu akan lebih mudah menyelesaikan pekerjaan.

Source: Unsplash

Menolak pekerjaan karena tidak ada yang menarik di matamu merupakan tanda stres

Berbagai tantangan dan tugas baru di pekerjaan tidak membuatmu tertarik dan membangkitkan motivasimu. Hati-hati ya, Dear. Stres yang berlebih karena tekanan pekerjaan dapat mempengaruhi kinerja dan penilaianmu di mata atasan.
Segera cari tahu penyebabnya dan cari solusinya. Kamu bisa lakukan konseling ke ahlinya melalui aplikasi Riliv. Aplikasi penghubung ke psikolog profesional yang dapat membantumu mengurai permasalahan yang sedang kamu hadapi di kantor agar meningkatkan kembali produktivitasmu. Segera dicoba ya, Dear!
Referensi:
  1. https://www.idntimes.com/life/career/nelsi-1/5-tanda-stres-kerja-berdampak-negatif-dalam-keseharianmu-c1c2
Sri Resy Khrisnawati. Having 100 dreams and 1001% faith it will come true before her dying day.