Saturday, September 6, 2014

Not All Those Who Wander Are Lost

Saya dan suami memang hobi travelling. Prinsip kami saat travelling bukan jalan-jalan yang mewah, lebih ke budget traveller.. Travelling dengan menyesuaikan budget yang ada saja. Syukur2 kalau sedang ada rezeki, budget jalan-jalannya bisa agak longgar. Kalau nggak ya acara jalan-jalannya menyesuaikan dengan isi dompet dan rekening tabungan. Hihihi.

Kalau saya sendiri sebelum dengan suami, memang kebetulan dari kecil  sudah terbiasa "dibawa" kemana-mana oleh Papa dan Mama saya. 
Papa yang kebetulan dinas di bank seringkali ditugaskan untuk bekerja di luar kota. Sebagai contoh, walaupun Papa-Mama saya berdarah Jawa Tengah, saya dilahirkan di Bandar Lampung. Sayangnya waktu saya berusia 6 bulan, papa sudah dipindah tugas lagi ke Surabaya dan hingga saat ini saya belum pernah lagi menginjakkan kaki ke Lampung.
Semoga suatu saat nanti sih saya bisa punya kesempatan kesana, kabarnya Teluk Kiluan merupakan objek wisata pantai yang bagus.

Selain Lampung dan Surabaya, saya juga pernah tinggal di Samarinda dan Balikpapan (Kalimantan Timur) selama beberapa tahun.
Di Kota Samarinda inilah kedua adik laki-laki saya lahir. Selama tinggal di Kalimantan, kami juga rutin mengunjungi festival tahunan di Kerajaan Tenggarong, Kutai. Papa memang senang mengenalkan putra-putrinya dengan sejarah, jadi kami seringkali melakukan perjalanan yang sifatnya "napak tilas". Sewaktu saya SD & SMP, kami pernah diajak nyekar ke makam-makam Wali Songo bertepatan dengan momen mudik Lebaran ke Solo.
Setiap menjelang liburan sekolah, biasanya Papa-Mama rutin ajak anak-anaknya liburan. Entah itu ke Bali, atau sekedar ke Anyer dan sekitarnya, Sukabumi, Puncak-Cibodas dan sekitarnya.

Saya juga pernah tinggal di Solo bersama tante dan eyang saya  waktu kelas 1 SMP, namun hanya setahun kemudian Mama minta saya kembali ke Jakarta. Nggak ada yang diomelin mungkin di Jakarta kalau nggak ada saya. Hihihi 

Sewaktu kelas 3 SD saya pernah diajak Papa-Mama ke Amerika untuk menghadiri wisuda Papa selama kurang lebih 3 minggu. Kami sempat ke LA, San Fransisco, Las Vegas, New Mexico, Mexico, transit di Hawaii, dan beberapa tempat lainnya yang saya tidak terlalu ingat :p
Sewaktu kuliah, saya dan teman-teman beberapa kali ke Bali. Waktu itu sih seinget saya kita lebih ngincer jalan-jalan malemnya dibanding ke objek-objek wisata di Bali. Hehehe.
Kemudian hobby travelling saya ini sempat terhenti karena keadaan ekonomi lagi nggak mendukung plus pacar saya waktu itu memang nggak bolehin saya kemana-mana. Boro-boro travelling, ke Mall aja saya harus laporan. Hehehe.
Hobby saya ini berlanjut lagi setelah saya single. Saya dan teman kantor ke Anyer, Lembang, lalu ke Pulau Karimun Jawa yang sukses menggosongkan kulit saya sampai ke tingkat maksimum, kemudian kami juga sempat ke Malaysia lalu ke Singapura untuk tugas kantor. 

Bersama dengan suami, kami sudah ke Thailand saat honeymoon (yang ambience-nya nggak ada honeymoon-honeymoon-nya karena kita lebih sibuk jalan-jalan dibanding "pacaran". Hehehe), Lombok & Gili Trawangan, Bangka, Bali, P. Tidung, Mudik ke Jawa beberapa kali, sekitaran Bandung, dan terakhir kemarin ke Malaysia.

Kalau travelling biasanya sayalah yang paling sibuk berburu tiket dan berburu hotel. Biasanya untuk perjalanan yang lumayan jauh, kami terbiasa untuk "nyicil". Saya bisa beli tiket pesawat itu minimal 4 bulan sebelum perjalanan. Baru kemudian bulan depannya saya cari hotel. Paling tidak hotel dimana kami bisa nginep di hari kami sampai di kota/negara tersebut. Kami punya kebiasaan pindah-pindah hotel. Dimana kami berada, ya disitulah kami baru mencari budget hotel, jadi kami nggak perlu repot-repot terpatok waktu pulang ke hotel saat sedang jalan-jalan di suatu tempat. Sampai saat ini sih kami belum pernah tuh nyoba nginep di Airport. Mungkin suatu saat nanti perlu dicoba kali ya. Dengan catatan, tidak sedang bawa anak kecil tentunya.

Kalau soal packing biasanya kami lakukan bersama-sama. Packing baju dan toiletries  itu biasanya urusan saya, sementara suami biasanya menyiapkan gadget seperti HP, charger2, Power Bank, colokan universal, dll. Oya, kami tidak pernah bawa kamera. Untuk foto2 kami lebih mengandalkan gadget seperti HP/tablet saja supaya lebih praktis.

Biasanya sebelum melakukan perjalanan, saya juga cari tahu terlebih dulu info objek wisata yang menarik dikunjungi. Nanti setelah sampai di tempat, baru deh "tugas" suami untuk cari jalan menuju ke tempat yang dimaksud. Soalnya kalau urusan baca peta, jelas lebih jagoan suami. Kalau saya yang baca peta kemungkinan nyasarnya bisa meningkat 40% lebih besar. Hahaha. Selain peta yang biasa kita ambil di bandara, kita biasanya mengandalkan Google Map/Waze. Aplikasi ini yang biasanya berjasa membantu kami berkeliling dari 1 tempat ke tempat yang lain.

Insyaallah suatu saat nanti, saya pengennya bisa ke seputaran Asean seperti Vietnam, Filipina dan special request dari suami yang pengen ke Thailand lagi karena kami jatuh cinta sama street food-nya Bangkok & Pattaya.
Kalau cita-cita saya... Saya pengen mengunjungi negara Eropa, melihat bangunan bersejarah, menikmati makanan yang selama ini bikin ngiler kalau lagi nonton liputan makanan di AFC. Seperti apa sih rasa asli Pizza dari Italia? Nyicipin keju Mozzarela yang katanya harganya cuma 1 Euro di Supermarket.. Kemudian melihat indahnya bunga tulip di Amsterdam, dll.
Mudah-mudahan suatu saat keinginan saya ini bisa terwujud. Dan mungkin pada saat itu datang, kami tidak lagi travelling berdua seperti sekarang, tapi bertiga (atau berempat?) sama si kecil? Hihihi. Amin YRA.

No comments:

Post a Comment